7 Hal Penting Kesehatan Paru untuk Jamaah Haji dan Umroh
Ketua Majelis Kehormatan PDPI, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menyampaikan tujuh poin penting tentang kesehatan paru bagi jamaah haji dan umroh, termasuk vaksinasi dan pencegahan penyakit pernapasan.

Jakarta, 27 Februari 2024 - Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Profesor Tjandra Yoga Aditama, menyampaikan tujuh poin penting terkait kesehatan paru dan pernapasan bagi jamaah haji dan umroh. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta pada Kamis (27/2), menyoroti pentingnya menjaga kesehatan pernapasan selama ibadah suci di Tanah Suci.
Masalah kesehatan paru dan pernapasan, menurut Prof. Tjandra, dapat bersifat menular dan tidak menular. Penyakit tidak menular seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan Asma Bronkial perlu diperhatikan, begitu pula penyakit menular seperti Tuberkulosis, MERS CoV, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan Pneumonia. Penjelasan rinci mengenai berbagai penyakit dan kelompok berisiko tinggi diberikan untuk meningkatkan kewaspadaan jamaah.
Prof. Tjandra menjelaskan lebih lanjut tentang Pneumonia, sebuah peradangan paru yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, jamur, dan parasit. Beberapa virus penyebab Pneumonia yang disebutkan meliputi SARS CoV2 (penyebab COVID-19), virus Influenza, Human Metapneumo Virus (HMPV), dan Respiratory Syncytial Virus (RSV). Penjelasan ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang ancaman kesehatan pernapasan yang mungkin dihadapi jamaah haji dan umroh.
Pentingnya Pencegahan dan Vaksinasi
Kelompok lansia, penderita penyakit paru kronik, dan individu dengan penyakit komorbid memiliki risiko lebih tinggi terkena ISPA dan Pneumonia. Prof. Tjandra menekankan pentingnya kewaspadaan dan langkah pencegahan bagi kelompok-kelompok ini, khususnya dalam konteks perjalanan haji dan umroh. Data dari Arab Saudi menunjukkan proporsi RSV yang cukup tinggi sebagai penyebab Pneumonia, sehingga anjuran vaksinasi RSV bagi lansia di Arab Saudi menjadi relevan.
Rekomendasi serupa, kata Prof. Tjandra, juga diberikan oleh organisasi paru dunia seperti Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) dan The Global Initiative for Asthma (GINA) bagi penderita PPOK dan Asma sesuai kebutuhan. Hal ini menunjukkan pentingnya mengikuti panduan internasional dalam menjaga kesehatan paru, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.
PDPI merekomendasikan tiga vaksin utama untuk jamaah haji dan umroh: Vaksin Influenza, Vaksin Pneumonia, dan Vaksin RSV. Vaksin-vaksin ini, menurut Prof. Tjandra, telah tersedia di Indonesia dan diharapkan dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi jamaah selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Ketersediaan vaksin di Indonesia mempermudah akses bagi calon jamaah untuk mempersiapkan diri sebelum keberangkatan.
Tips Menjaga Kesehatan Paru Selama Ibadah Haji dan Umroh
Selain vaksinasi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sangat penting untuk mencegah penularan penyakit pernapasan. Jamaah disarankan untuk sering mencuci tangan, menggunakan masker jika diperlukan, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit. Menjaga kondisi tubuh tetap prima melalui istirahat cukup dan pola makan sehat juga sangat dianjurkan.
Persiapan yang matang sebelum keberangkatan, termasuk konsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi kondisi kesehatan, sangat penting. Jamaah dengan riwayat penyakit paru atau penyakit komorbid perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi dan perawatan yang tepat sebelum dan selama perjalanan ibadah.
Dengan memperhatikan poin-poin penting ini, diharapkan jamaah haji dan umroh dapat menjaga kesehatan paru dan pernapasan mereka selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Persiapan yang baik akan membantu jamaah untuk fokus beribadah dan meraih predikat haji mabrur.
Prof. Tjandra menutup pernyataannya dengan harapan agar seluruh jamaah haji dan umroh senantiasa diberi kesehatan sehingga dapat menjalankan ibadah dengan baik dan meraih predikat haji mabrur. Semoga informasi ini bermanfaat bagi seluruh calon jamaah haji dan umroh.