Amphuri Ingatkan Calon Haji: Vaksin Pneumonia, Benteng Kesehatan di Tanah Suci
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mengingatkan pentingnya vaksin pneumonia bagi calon haji untuk mencegah penyakit pernapasan di Arab Saudi, mengingat tingginya angka kasus pneumonia pada musim haji 2023.

Jakarta, 30 April 2024 - Menjelang musim haji, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mengimbau seluruh calon jamaah haji untuk memprioritaskan vaksinasi pneumonia. Imbauan ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kasus pneumonia pada jamaah haji Indonesia di Arab Saudi pada tahun 2023, serta kondisi lingkungan di Tanah Suci yang berpotensi meningkatkan risiko penyakit pernapasan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP Amphuri, Firman M. Nur, dalam sebuah forum dialog kesehatan yang diadakan bersama Pfizer Indonesia. Forum ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya vaksinasi pneumonia bagi para jamaah haji dan umrah. Firman menekankan bahwa kerumunan besar dan perubahan suhu ekstrem di Arab Saudi meningkatkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia.
Data Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa pneumonia menjadi penyakit terbanyak yang diderita jamaah Indonesia di Arab Saudi pada musim haji 2023, dengan total 1.248 kasus. Angka ini menjadi perhatian serius, mengingat sekitar 64 persen jamaah haji memiliki faktor risiko kesehatan yang dapat memperparah kondisi mereka saat menjalankan ibadah haji.
Pentingnya Vaksinasi Pneumonia bagi Jamaah Haji
Pneumonia, menurut Firman, merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas global, terutama pada kelompok rentan seperti lansia dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu. Perjalanan internasional, khususnya ibadah haji dan umrah, meningkatkan risiko terkena pneumonia karena paparan lingkungan ekstrem dan interaksi dalam kerumunan besar. "Boleh jadi, orang-orang yang datang ke Saudi tentunya kondisinya berbeda-beda, mulai dari usia, kesehatan, kerentanan terhadap penyakit dan kebersihan, hal ini besar kemungkinan berdampak terhadap kesehatan jamaah," ujar Firman.
Meskipun vaksin pneumonia tersedia, kesadaran akan pentingnya pencegahan masih rendah, terutama di kalangan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Oleh karena itu, Amphuri aktif mensosialisasikan pentingnya vaksinasi pneumonia sebagai langkah pencegahan.
Anggota Tim Pemeriksaan Kesehatan Haji Kemenkes, Enny Nuryanti, turut memberikan penjelasan. Ia menekankan bahwa cuaca panas di Arab Saudi (39-43 derajat Celsius) dapat memicu penyakit pernapasan, termasuk pneumonia yang berawal dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kerumunan jamaah saat beribadah juga meningkatkan risiko penularan ISPA.
Tips Menjaga Kesehatan Selama Ibadah Haji
Enny memberikan beberapa imbauan bagi calon jamaah haji untuk menjaga kesehatan. Salah satunya adalah selalu mengenakan masker, terutama bagi lansia yang lebih rentan terhadap penyakit. Selain itu, penting untuk menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, minum banyak air putih, dan mengonsumsi oralit untuk menjaga cairan tubuh.
Vaksinasi pneumonia menjadi langkah preventif yang sangat penting. Dengan meningkatkan kesadaran dan akses terhadap vaksin, diharapkan angka kasus pneumonia pada jamaah haji Indonesia dapat ditekan. Amphuri dan Kemenkes terus berupaya memberikan edukasi dan informasi kesehatan kepada calon jamaah haji agar mereka dapat menjalankan ibadah dengan sehat dan nyaman.
Selain vaksinasi, menjaga kebersihan diri, mengonsumsi makanan bergizi, dan istirahat cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan selama ibadah haji. Dengan persiapan yang matang, jamaah haji dapat fokus menjalankan ibadah dengan khusyuk dan mendapatkan pengalaman spiritual yang bermakna.