Calon Haji Diingatkan Jangan Lewatkan Vaksinasi Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
Pakar kesehatan mengingatkan calon haji Indonesia untuk tidak mengabaikan vaksinasi wajib dan anjuran guna mencegah penyakit selama di Tanah Suci, termasuk vaksin meningitis dan polio.

Jakarta, 29 April 2024 - Prof. Tjandra Yoga Aditama, pakar kesehatan, memberikan imbauan penting kepada seluruh calon jemaah haji Indonesia, termasuk mereka yang berasal dari Jakarta. Imbauan tersebut menekankan pentingnya vaksinasi sebelum keberangkatan ke Tanah Suci Mekah, Arab Saudi, demi menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh selama menjalankan ibadah haji. Prof. Tjandra menyampaikan hal ini melalui pesan elektronik yang diterima pada Selasa.
Imbauan ini disampaikan mengingat risiko penyakit menular yang mungkin dihadapi jemaah haji selama berada di tempat yang padat penduduk dan beragam iklimnya. Vaksinasi menjadi langkah preventif yang krusial untuk melindungi jemaah dari berbagai penyakit. Prof. Tjandra menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap anjuran vaksinasi ini sebagai bagian dari persiapan ibadah haji yang matang.
Lebih lanjut, Prof. Tjandra menjelaskan bahwa terdapat dua jenis vaksin yang wajib diterima oleh calon jemaah haji Indonesia, yaitu vaksin meningitis dan vaksin polio. Vaksin meningitis bertujuan untuk mencegah penyakit meningitis, sementara vaksin polio melindungi dari penyakit polio. Meskipun terdapat harapan bahwa vaksin polio tidak lagi diwajibkan di tahun depan, saat ini vaksin tersebut masih menjadi keharusan.
Vaksinasi Wajib dan Anjuran untuk Calon Jemaah Haji
Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah mengeluarkan edaran mengenai vaksin-vaksin yang harus diterima oleh jemaah haji. Namun, pelaksanaan vaksinasi disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing jemaah. Vaksinasi COVID-19, misalnya, menjadi wajib hanya pada kondisi kesehatan tertentu. Jemaah yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap dianggap telah memenuhi syarat.
Selain vaksin meningitis dan polio, edaran tersebut juga mencantumkan kewajiban vaksinasi demam kuning (yellow fever). Namun, Prof. Tjandra menjelaskan bahwa Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara endemik demam kuning versi WHO, sehingga vaksinasi demam kuning tidak diwajibkan bagi jemaah haji Indonesia.
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Arab Saudi merekomendasikan vaksinasi influenza dengan vaksin yang sesuai untuk virus influenza di tahun 2024 dan 2025. Sementara itu, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) juga memberikan anjuran tambahan, yaitu vaksinasi pneumokokus untuk menjaga kesehatan paru dan pernapasan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Selain vaksinasi, Prof. Tjandra juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat bagi para calon jemaah haji. Hal ini merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit selama berada di Tanah Suci. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat akan melengkapi upaya pencegahan penyakit yang telah dilakukan melalui vaksinasi.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan para jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan sehat dan lancar. Vaksinasi dan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kunci untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh selama berada di lingkungan yang padat dan beragam di Tanah Suci.
"Salah satu kesiapan yang perlu dilakukan jemaah haji adalah mendapat vaksinasi, baik yang memang diwajibkan maupun bila mungkin vaksinasi yang dianjurkan juga," ujar Prof. Tjandra Yoga Aditama.
"Mudah-mudahan kita dapat mengatasi masalah polio sehingga di tahun depan jamaah haji kita tidak diwajibkan lagi mendapat vaksin polio sebelum berangkat haji," tambahnya.