Jemaah Haji Diminta Waspada Cuaca Panas di Madinah, Angka Kematian Menurun
Kementerian Agama mengimbau jemaah haji untuk waspada terhadap cuaca panas di Madinah dan menjaga kesehatan selama ibadah haji, seiring penurunan angka kematian jemaah haji Indonesia.

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia memberikan imbauan penting kepada seluruh jemaah haji Indonesia yang sedang melaksanakan ibadah di Madinah. Suhu udara di Madinah diprediksi mencapai 35 derajat Celcius, sehingga jemaah haji diminta untuk senantiasa memperhatikan kesehatan mereka selama menjalankan ibadah haji. Imbauan ini disampaikan menyusul adanya penurunan angka kematian jemaah haji Indonesia pada tahun ini.
Kepala Biro Humas Kemenag, Akhmad Fauzin, dalam konferensi pers virtual pada Senin terkait penyelenggaraan ibadah haji 1446 H, menyampaikan, "Bagi jemaah yang sudah berada di Madinah, cuaca hari ini diperkirakan mencapai 35 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 14 persen. Oleh karena itu, mohon untuk tetap menjaga kesehatan."
Fauzin juga memberikan beberapa anjuran praktis bagi jemaah haji agar tetap sehat dan nyaman selama menjalankan ibadah. Anjuran tersebut meliputi minum air putih yang cukup, mengenakan pelindung kepala, dan memilih pakaian yang nyaman. Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya mengikuti arahan petugas dan ketua kelompok, memanfaatkan waktu istirahat dengan baik, menggunakan fasilitas hotel yang tersedia, serta memprioritaskan ibadah wajib.
Waspada Cuaca Panas dan Jaga Kesehatan
Imbauan untuk waspada terhadap cuaca panas di Madinah sangat penting mengingat suhu yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan jemaah, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Minum air putih yang cukup, mengenakan pelindung kepala, dan memilih pakaian yang nyaman merupakan langkah-langkah sederhana namun efektif untuk mencegah dehidrasi dan sengatan panas.
Selain itu, mengikuti arahan petugas dan ketua kelompok juga sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan jemaah selama menjalankan ibadah. Dengan mengikuti arahan tersebut, jemaah dapat menghindari potensi bahaya dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan jika terjadi sesuatu.
Kemenag juga menekankan pentingnya memanfaatkan waktu istirahat dan fasilitas hotel yang tersedia. Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga stamina dan kesehatan jemaah, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan nyaman.
Penurunan Angka Kematian Jemaah Haji
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut memberikan keterangan terkait penurunan angka kematian jemaah haji Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa pada tahun 2023, angka kematian jemaah haji Indonesia mencapai 773 orang. Namun, pada tahun 2024, angka tersebut menurun signifikan menjadi 461 orang.
Penurunan ini, menurut Menteri Sadikin, disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat dan akses yang lebih baik ke rumah sakit di Arab Saudi. "Sekarang, kita bisa mengurangi jumlah staf yang kita tempatkan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) karena jemaah Indonesia memiliki akses yang lebih baik dan eksklusif ke rumah sakit Saudi, sehingga mereka tidak perlu menunggu terlalu lama di KKHI," ujarnya.
Meskipun terjadi penurunan angka kematian, Menteri Sadikin tetap menekankan pentingnya upaya untuk menjaga kesehatan jemaah haji. Tingkat kematian yang tinggi dapat berdampak pada persyaratan yang lebih ketat untuk jemaah haji di masa mendatang.
Kemenag berharap dengan adanya imbauan dan upaya pencegahan ini, jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar, aman, dan sehat. Jemaah juga diimbau untuk tidak ragu meminta bantuan jika membutuhkannya.