Kemenkes Imbau Jamaah Haji Kurangi Aktivitas di Luar Hotel, Cegah Dehidrasi dan Penyakit
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan jamaah haji untuk mengurangi aktivitas di luar hotel, terutama di siang hari, guna menjaga kesehatan selama ibadah haji di tengah cuaca ekstrem.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan imbauan penting kepada para jamaah calon haji Indonesia. Imbauan tersebut menekankan perlunya pengurangan aktivitas di luar hotel, khususnya pada siang hari, demi menjaga kesehatan dan keselamatan selama menjalankan ibadah haji. Imbauan ini disampaikan di Padang pada Minggu, 11 Mei 2024 oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Mahendro Susilo. Hal ini penting mengingat cuaca di Tanah Suci diperkirakan mencapai 40 hingga 50 derajat Celcius, sama seperti musim haji tahun 2024.
Liliek Mahendro Susilo menjelaskan, "Jangan sampai kelelahan, aktivitasnya jangan diforsir. Kurangi aktivitas di luar hotel terutama saat siang hari. Kalaupun mau keluar usahakan malam hari." Imbauan ini bertujuan agar para jamaah dapat menghemat tenaga dan mencegah kelelahan yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Kemenkes menekankan pentingnya menjaga stamina fisik mengingat ibadah haji membutuhkan energi dan ketahanan tubuh yang optimal.
Lebih lanjut, Liliek juga memberikan saran bagi jamaah yang terpaksa harus keluar rumah pada siang hari. Mereka diimbau untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, termasuk masker, topi, kacamata hitam, dan membawa semprotan air yang telah disediakan oleh dinas kesehatan dan Kementerian Agama. Langkah-langkah ini dinilai krusial untuk melindungi jamaah dari sengatan matahari dan cuaca panas ekstrem di Tanah Suci.
Jaga Kesehatan dengan Bijak
Selain imbauan mengurangi aktivitas di luar ruangan, Kemenkes juga memberikan beberapa anjuran penting lainnya untuk menjaga kesehatan jamaah haji. Para jamaah, terutama lansia, disarankan untuk rajin mengonsumsi oralit yang dicampur dengan air putih setiap hari. Hal ini bertujuan untuk mencegah dehidrasi, yang merupakan salah satu faktor risiko utama munculnya berbagai penyakit. Dehidrasi dapat melemahkan tubuh dan membuat jamaah rentan terhadap penyakit.
Kemenkes juga mengingatkan jamaah untuk tidak menunda waktu makan, meskipun sedang asyik beribadah. Membawa bekal makanan dan minuman dapat membantu mencegah hal tersebut. Selain itu, jamaah juga diimbau untuk menghindari mengonsumsi air zam-zam yang terlalu dingin, karena dapat memicu batuk atau pilek. Semua imbauan ini dirancang untuk memastikan jamaah tetap sehat dan bugar selama menjalankan ibadah haji.
Liliek Mahendro Susilo menambahkan, pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan (istithaah) sangat penting sebagai bekal menjalankan ibadah haji. "Mereka yang istithaah atau dikatakan mampu adalah yang sehat secara fisik dan mental," ujarnya. Hal ini menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental yang prima dalam menghadapi tantangan ibadah haji.
Dukungan dari Kementerian Agama
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin, menyatakan dukungan penuh terhadap imbauan Kemenkes tersebut. Pihaknya juga telah memberikan arahan yang sama kepada para jamaah calon haji selama pelaksanaan manasik haji. Petugas telah mengingatkan jamaah untuk menjaga kesehatan, mengurangi aktivitas yang tidak penting, dan memperbanyak olahraga ringan seperti jalan kaki. Kerjasama antara Kemenkes dan Kementerian Agama ini menunjukkan komitmen bersama untuk memastikan keselamatan dan kesehatan jamaah haji Indonesia.
Imbauan dan anjuran dari Kemenkes ini diharapkan dapat dipatuhi oleh seluruh jamaah calon haji. Dengan menjaga kesehatan dan keselamatan, para jamaah dapat lebih khusyuk menjalankan ibadah haji dan kembali ke tanah air dengan selamat dan sehat. Keselamatan dan kesehatan jamaah haji merupakan prioritas utama pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Langkah-langkah pencegahan yang disarankan Kemenkes, seperti mengurangi aktivitas di luar hotel pada siang hari, menggunakan APD, mengonsumsi oralit, dan menghindari air zam-zam dingin, merupakan upaya proaktif untuk mencegah berbagai masalah kesehatan. Dengan menerapkan anjuran ini, diharapkan jamaah haji dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan aman.