Jamaah Haji Diminta Berihram di Hotel Madinah, Hemat Waktu di Bir Ali
Kementerian Agama mengimbau jamaah haji Indonesia berihram di hotel Madinah sebelum ke Makkah untuk menghemat waktu dan memperlancar perjalanan ibadah.

Kementerian Agama (Kemenag) memberikan imbauan penting kepada jamaah calon haji Indonesia yang akan melakukan perjalanan dari Madinah menuju Makkah. Imbauan tersebut menyarankan agar jamaah mempersiapkan diri dengan mandi dan mengenakan kain ihram di hotel mereka di Madinah sebelum keberangkatan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama, Akhmad Fauzin. Menurutnya, melakukan persiapan ihram di hotel bertujuan untuk mengoptimalkan waktu yang sangat terbatas saat berada di Masjid Dzulhulaifah (Bir Ali), lokasi miqat.
Fauzin menjelaskan, "Waktu di Bir Ali sangat terbatas, hanya sekitar 30 menit. Jamaah disarankan juga sudah berwudu dari hotel." Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Kamis.
Persiapan Menuju Makkah dan Layanan yang Disediakan
Perjalanan jamaah haji dari Madinah ke Makkah akan berlangsung bertahap dalam beberapa hari ke depan. Kloter-kloter awal akan memulai perjalanan setelah menyelesaikan ibadah sunah di Masjid Nabawi. Perjalanan darat ini diperkirakan memakan waktu sekitar 6-7 jam.
Kemenag memberikan perhatian khusus kepada jamaah lanjut usia (lansia) dan jamaah yang memiliki kondisi kesehatan kurang baik. Bagi mereka, cukup berniat ihram dari dalam bus tanpa harus turun dan melaksanakan salat sunah di Masjid Dzulhulaifah (Bir Ali).
Setibanya di Makkah, jamaah akan melaksanakan umrah wajib sebagai rangkaian ibadah haji Tamattu'. Petugas PPIH akan mendampingi dan membimbing jamaah selama prosesi umrah, serta memastikan kondisi kesehatan mereka tetap terjaga.
Selain persiapan ihram, Kemenag juga memberikan imbauan tambahan untuk jamaah, yaitu menjaga kesehatan dengan baik, menghindari bepergian tanpa alas kaki, dan menyimpan dokumen penting dengan aman. Fauzin mengingatkan, "Suhu Makkah cukup tinggi, jaga diri dan kurangi aktivitas di luar ibadah."
Layanan di Makkah untuk Jamaah Haji
Menjelang kedatangan jamaah haji dari Madinah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah bersiap menyediakan berbagai layanan di Makkah. Sebanyak 205 hotel telah disiapkan untuk menampung jamaah yang akan tersebar di beberapa wilayah, seperti Syisyah, Misfalah, Jarwal, dan Raudhah. Jarak terjauh hotel-hotel tersebut dari Masjidil Haram adalah 4,5 kilometer.
Fauzin memastikan bahwa seluruh hotel telah melalui proses verifikasi yang ketat, meliputi fasilitas, kebersihan, dan kenyamanan. Layanan konsumsi juga telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi jamaah selama berada di Makkah. Setiap jamaah akan mendapatkan tiga kali makan per hari, atau total 84 kali makan selama masa tinggal mereka.
Untuk memudahkan mobilitas jamaah, terutama lansia dan jamaah berkebutuhan khusus, bus shalawat akan beroperasi selama 24 jam. Bus ini akan mengantar jamaah dari hotel menuju Masjidil Haram dan sebaliknya. "Transportasi ini sangat vital," tegas Fauzin.
Dengan berbagai persiapan dan layanan yang telah disiapkan, diharapkan jamaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan nyaman. Imbauan dari Kemenag untuk berihram di hotel Madinah merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan waktu dan kelancaran ibadah di Tanah Suci.