856 Pohon Dipangkas di Jaksel untuk Cegah Tumbang saat Musim Hujan
Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan memangkas 856 pohon pada April 2025 untuk mencegah pohon tumbang akibat cuaca ekstrem dan hujan deras.

Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Pertamanan) Jakarta Selatan telah memangkas sebanyak 856 pohon pada bulan April 2025. Langkah ini dilakukan sebagai upaya antisipasi untuk mencegah pohon tumbang atau patah, terutama selama musim hujan yang kerap disertai cuaca ekstrem. Pemangkasan pohon ini melibatkan berbagai jenis perawatan, mulai dari penopingan ringan hingga penebangan pohon yang sudah membahayakan.
Kepala Sudin Pertamanan Jakarta Selatan, Djauhar Arifien, menjelaskan bahwa pemangkasan tersebut merupakan bagian dari program rutin untuk menjaga keselamatan warga. "Sebanyak 856 pohon telah kami pangkas untuk mencegah pohon rawan tumbang atau sempal," ujar Djauhar dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Pemangkasan ini dilakukan secara terencana dan terukur, dengan mempertimbangkan kondisi pohon dan potensi risiko yang ditimbulkan. Tim dari Sudin Pertamanan telah bekerja keras untuk memastikan keamanan lingkungan dan mencegah insiden yang tidak diinginkan akibat pohon tumbang.
Rincian Pemangkasan Pohon di Jakarta Selatan
Rincian pemangkasan pohon pada bulan April 2025 meliputi penopingan ringan sebanyak 85 pohon, penopingan sedang sebanyak 574 pohon, dan penopingan berat sebanyak 185 pohon. Selain itu, terdapat lima pohon yang ditebang dan tujuh pohon yang ditangani dengan cara lain. Pemangkasan dibagi dalam tiga kategori: ringan (merapikan), sedang (banyak cabang yang dipotong), dan berat (memotong ketinggian dan cabang yang berisiko tumbang).
Pohon-pohon yang menjadi sasaran pemangkasan adalah pohon yang dinilai rawan tumbang saat cuaca ekstrem atau hujan deras. Lokasi pohon-pohon tersebut juga menjadi pertimbangan, seperti pohon yang berada di dekat infrastruktur, misalnya saluran air atau sisi jalan, serta pohon yang sudah keropos, kering, atau mati. Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi bahaya yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas ini, Sudin Pertamanan Jakarta Selatan mengerahkan 13 tim yang tersebar di setiap kecamatan. Tim ini bertugas untuk menelusuri dan mengevaluasi kondisi pohon-pohon di wilayahnya guna mengidentifikasi pohon yang berpotensi membahayakan.
Lokasi penopingan atau pemangkasan pohon seringkali ditentukan berdasarkan laporan atau aduan dari masyarakat. Masyarakat dapat melaporkan pohon yang berpotensi membahayakan melalui aplikasi Cepat Respons Masyarakat (CRM).
Data Pemangkasan Pohon dari Januari hingga April 2025
Sudin Pertamanan Jakarta Selatan telah melakukan pemangkasan pohon secara intensif sejak awal tahun 2025. Dari bulan Januari hingga Maret, tercatat sebanyak 3.653 pohon telah dipangkas. Rinciannya adalah penopingan ringan sebanyak 579 pohon, penopingan sedang sebanyak 1.971 pohon, dan penopingan berat sebanyak 866 pohon. Selain itu, 161 pohon ditebang dan 76 pohon ditangani dengan metode lain.
Dengan penambahan pemangkasan pada bulan April, total pohon yang telah dipangkas oleh Sudin Pertamanan Jakarta Selatan hingga April 2025 mencapai 4.509 pohon. Angka ini menunjukkan komitmen Sudin Pertamanan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan warga Jakarta Selatan.
Langkah-langkah yang dilakukan Sudin Pertamanan Jakarta Selatan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pohon yang rawan tumbang, khususnya selama musim hujan. Dengan adanya pemangkasan rutin dan responsif terhadap laporan masyarakat, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan akibat pohon tumbang.