Cegah Pohon Tumbang, Sudin Tamhut Jaksel Pangkas 3.653 Pohon
Sudin Tamhut Jakarta Selatan telah memangkas 3.653 pohon hingga Maret 2025 untuk mencegah pohon tumbang dan memastikan keamanan pengguna jalan, termasuk empat pohon mahoni di Tebet.

Jakarta, 21 April 2025 - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Selatan gencar melakukan pemangkasan pohon untuk mencegah kejadian pohon tumbang yang membahayakan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi, terutama selama musim hujan yang rawan pohon tumbang. Pemangkasan pohon, yang melibatkan personel dan peralatan lengkap, telah dilakukan di berbagai lokasi di Jakarta Selatan, termasuk di Jalan Tebet Timur Dalam Raya.
Pemangkasan empat pohon mahoni setinggi 12 meter di Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Tebet, menjadi salah satu contohnya. Pengawas Penopingan Sudin Tamhut Jakarta Selatan, Suryadi, menjelaskan alasan pemangkasan tersebut. "Karena kita tahu pada musim hujan ini rawan terjadinya pohon tumbang dikarenakan usianya dan juga karena sudah keropos," ujarnya di Jakarta, Senin.
Langkah ini mendapat dukungan dari warga sekitar. Lurah Tebet Timur, Lukman Haris, mengungkapkan adanya permintaan dari warga terkait pemangkasan pohon di Jalan Tebet Timur Dalam Raya karena kondisi pohon yang sudah lebat. "Ini rawan terjadinya pohon tumbang, dengan adanya penopingan ini, saya ucapkan terima kasih kepada Kasatpel Pertamanan dan tim penopingan," kata Lukman Haris. Pemangkasan diharapkan dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Pemangkasan Pohon di Jakarta Selatan: Upaya Pencegahan Tumbang
Pemangkasan pohon yang dilakukan oleh Sudin Tamhut Jakarta Selatan melibatkan delapan personel dan peralatan lengkap, termasuk tali tambang, golok, gergaji mesin, dan mobil dumptruck untuk mengangkut ranting. Proses pemangkasan atau penopingan pohon ini bertujuan untuk mencegah pohon tumbang yang dapat membahayakan pengguna jalan dan lingkungan sekitar. Pemangkasan pohon juga merupakan bagian dari upaya pemeliharaan pohon agar tetap sehat dan terawat.
Data yang dihimpun Sudin Tamhut Jakarta Selatan menunjukkan angka yang signifikan. Sejak awal Januari hingga Maret 2025, sebanyak 3.653 pohon telah dipangkas. Rinciannya meliputi penopingan ringan sebanyak 579 pohon, penopingan sedang sebanyak 1.971 pohon, dan penopingan berat sebanyak 866 pohon. Selain pemangkasan, terdapat juga 161 pohon yang telah ditebang dan 76 pohon yang telah ditangani dengan cara lain.
Penanganan pohon-pohon tersebut dilakukan untuk mengendalikan pertumbuhan pohon yang tidak teratur dan menjaga bentuk serta ukurannya agar tetap terkendali. Dengan demikian, risiko pohon tumbang dapat diminimalisir dan keamanan pengguna jalan tetap terjaga. Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan warga.
Pengelolaan Sampah Ranting Hasil Pemangkasan
Sampah ranting hasil pemangkasan pohon tidak hanya dibuang begitu saja. Pemerintah Kota Jakarta Selatan memanfaatkannya untuk membuat kompos di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa. Hal ini menunjukkan upaya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan mendaur ulang sampah ranting, pemerintah daerah juga berkontribusi dalam mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Langkah-langkah yang dilakukan Sudin Tamhut Jakarta Selatan ini patut diapresiasi. Pemangkasan pohon secara berkala dan terencana, serta pengelolaan sampah ranting yang efektif, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan dan lingkungan hidup. Upaya ini diharapkan dapat mencegah kejadian pohon tumbang dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warga Jakarta Selatan.
Dengan adanya tindakan pencegahan ini, diharapkan kejadian pohon tumbang dapat diminimalisir dan keamanan serta kenyamanan warga Jakarta Selatan tetap terjaga. Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memelihara lingkungan dan menjaga keselamatan warganya.