89 Calon Haji Cadangan Tulungagung Sudah Divaksin Meningitis, Stok Vaksin Terbatas
Dinas Kesehatan Tulungagung telah memberikan vaksin meningitis kepada 89 calon haji cadangan, namun stok vaksin terbatas dan koordinasi dengan provinsi serta daerah lain tengah dilakukan.

Tulungagung, Jawa Timur, 13 Mei 2024 - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung memastikan 89 calon haji cadangan telah menerima vaksin meningitis. Vaksinasi ini merupakan syarat kesehatan penting sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. Proses vaksinasi dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan data resmi dari Kementerian Agama (Kemenag).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, memberikan keterangan pada Selasa pagi terkait perkembangan vaksinasi. Dari total 132 calon haji cadangan yang berpotensi berangkat pada kloter Mei, sebanyak 89 orang telah berhasil divaksin. Pihak Dinkes masih menunggu data selanjutnya dari Kemenag untuk menyelesaikan vaksinasi bagi calon haji cadangan yang tersisa.
"Sejauh ini sudah 89 calon haji cadangan yang sudah divaksin. Kami menunggu data lanjutan dari Kemenag untuk bisa menuntaskan vaksinasi bagi sisanya," jelas Desi. Ketersediaan vaksin meningitis menjadi tantangan tersendiri. Dinkes Tulungagung saat ini hanya memiliki stok sekitar 25 dosis, jumlah yang tidak cukup untuk seluruh calon haji cadangan yang belum divaksinasi.
Vaksinasi Meningitis dan Persyaratan Keberangkatan Haji
Persyaratan vaksinasi meningitis mengharuskan pemberian vaksin minimal dua minggu sebelum keberangkatan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi calon haji cadangan yang belum divaksin. "Jika JCH baru menerima vaksin hari ini, maka baru bisa berangkat dua minggu ke depan. Artinya, yang belum divaksin hingga hari ini tidak memungkinkan ikut dalam kloter 48 yang berangkat besok," terang Desi menjelaskan kendala waktu yang ada.
Dinkes Tulungagung telah berupaya mengatasi kekurangan vaksin dengan menjalin komunikasi intensif dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendapatkan tambahan alokasi dosis. Selain itu, pihak Dinkes juga mempertimbangkan opsi kerja sama dengan kabupaten/kota lain yang mungkin memiliki kelebihan stok vaksin meningitis. Koordinasi tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh calon haji cadangan mendapatkan vaksin sebelum keberangkatan.
"Koordinasi sedang kami lakukan agar kebutuhan vaksin seluruh JCH cadangan bisa terpenuhi. Nanti teknis pemberian vaksin tetap dilakukan oleh puskesmas sesuai domisili masing-masing jamaah," tambah Desi. Pihak Dinkes memastikan proses vaksinasi akan tetap dilakukan melalui puskesmas sesuai dengan domisili masing-masing jamaah.
Masa Berlaku Vaksin dan Antisipasi Ke Depan
Desi juga menjelaskan mengenai masa berlaku vaksin meningitis yang mencapai satu tahun. Hal ini memberikan sedikit kelonggaran bagi calon haji cadangan yang telah divaksin namun belum berangkat tahun ini. Mereka tidak perlu divaksin ulang jika kembali mendapatkan panggilan haji pada tahun berikutnya.
Langkah-langkah proaktif yang dilakukan Dinkes Tulungagung menunjukkan komitmen untuk memastikan seluruh calon haji cadangan dapat memenuhi persyaratan kesehatan sebelum keberangkatan. Koordinasi yang baik dengan berbagai pihak diharapkan dapat mengatasi kendala ketersediaan vaksin dan memastikan keberangkatan calon haji ke Tanah Suci berjalan lancar.
Meskipun terdapat kendala keterbatasan stok vaksin, Dinkes Tulungagung optimis dapat menyelesaikan vaksinasi bagi seluruh calon haji cadangan. Komunikasi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan ini.