Aceh Besar Luncurkan Aksi Penanggulangan Pneumonia dan Diare hingga 2030
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Universitas Syiah Kuala, dan UNICEF meluncurkan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Pneumonia dan Diare (RADPPD) untuk periode 2025-2030 guna menurunkan angka penyakit tersebut di Aceh Besar.

Kabupaten Aceh Besar, Aceh, baru-baru ini meluncurkan sebuah rencana aksi untuk mengatasi masalah kesehatan yang signifikan: pneumonia dan diare. Peluncuran Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Pneumonia dan Diare (RADPPD) Kabupaten Aceh Besar 2025-2030, yang melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar, Universitas Syiah Kuala (USK), dan UNICEF, menandai komitmen besar untuk meningkatkan kesehatan anak di wilayah tersebut. Peluncuran ini dilaksanakan di Ingin Jaya, Aceh Besar, pada Selasa, 29 April 2024.
Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi angka kejadian pneumonia dan diare, dua penyakit yang sering menyerang anak-anak dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Kerjasama antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan organisasi internasional seperti UNICEF menunjukkan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat ini. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar, Anita, menekankan pentingnya komitmen bersama dari semua pihak untuk mencapai tujuan RADPPD.
RADPPD 2025-2030 merupakan tindak lanjut dari Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Pneumonia dan Diare (RANPPD) 2023-2030. Rencana aksi ini disusun dengan mempertimbangkan kebijakan nasional, strategi sektor kesehatan, dan kerangka kerja yang telah terbukti efektif dalam menangani penyakit menular. Dukungan dari USK dan UNICEF memastikan bahwa RADPPD didasarkan pada bukti ilmiah dan praktik terbaik internasional.
Strategi Menuju Aceh Besar yang Sehat
RADPPD Kabupaten Aceh Besar 2025-2030 menerapkan beberapa strategi kunci. Pertama, perubahan perilaku keluarga dan masyarakat dalam penanggulangan pneumonia dan diare menjadi sangat penting. Edukasi dan kesadaran masyarakat akan pencegahan dan penanganan penyakit ini akan menjadi fokus utama. Kedua, akselerasi akses dan implementasi perlindungan, pencegahan, dan penatalaksanaan (3P) akan ditingkatkan. Hal ini mencakup peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, penyediaan vaksin, dan pengobatan yang tepat.
Ketiga, integrasi dan kolaborasi multipihak akan menjadi kunci keberhasilan. Kerjasama antara berbagai sektor, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil, akan memastikan pendekatan yang holistik. Terakhir, tata kelola, kepemimpinan, manajemen program, dan peningkatan mutu akan terus ditingkatkan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program.
Asisten I Sekretaris Daerah (Setdakab) Aceh Besar, Farhan AP, menyatakan dukungan penuh Pemkab Aceh Besar terhadap RADPPD, baik dari segi regulasi maupun anggaran. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk implementasi program ini. Dukungan ini sangat krusial untuk keberhasilan program dalam jangka panjang.
Harapan untuk Masa Depan
Kepala UNICEF Aceh, Andi Yoga Tama, berharap RADPPD dapat menjadi acuan bagi daerah lain dalam menyusun rencana aksi serupa. Ia menekankan pentingnya memfokuskan sumber daya untuk mengendalikan dan mengurangi angka pneumonia dan diare pada anak, khususnya di Kabupaten Aceh Besar. Dengan adanya rencana aksi ini, diharapkan angka pneumonia dan diare di Aceh Besar dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
"Gerakan ini untuk menanggulangi pneumonia dan diare di Kabupaten Aceh Besar dan untuk mewujudkannya memerlukan komitmen bersama seluruh pihak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar, Anita. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan pneumonia dan diare di Aceh Besar. Upaya pencegahan dimulai dari keluarga, masyarakat, dan petugas kesehatan, yang semuanya memiliki peran penting dalam mewujudkan Aceh Besar yang sehat.
Dengan diluncurkannya RADPPD, Kabupaten Aceh Besar menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kesehatan masyarakatnya. Kerjasama yang erat antara berbagai pihak dan dukungan penuh dari pemerintah daerah diharapkan dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan dalam menurunkan angka pneumonia dan diare di wilayah tersebut, menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak Aceh Besar.