Dinkes Aceh Besar Klaim Prevalensi Stunting Turun 1 Persen Berkat Intervensi Gencar
Dinas Kesehatan Aceh Besar mencatat penurunan prevalensi stunting menjadi 16,7 persen berkat intervensi gencar dan gerakan timbang serentak.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Besar mengumumkan penurunan angka stunting di wilayahnya. Data terbaru pada April 2024 menunjukkan prevalensi stunting berada di angka 16,7 persen, mengalami penurunan dibandingkan Januari 2024 yang mencapai 17,7 persen. Penurunan ini diklaim sebagai hasil dari intervensi gencar yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Anita, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penurunan angka stunting adalah pelaksanaan gerakan timbang serentak di seluruh Aceh Besar. Langkah ini dinilai efektif dalam memantau dan menindaklanjuti kasus stunting secara cepat dan tepat.
“Salah satu penyebab turunnya angka stunting di Aceh Besar adalah maksimalnya intervensi yang dilakukan melalui gerakan timbang serentak di seluruh Aceh Besar,” kata Anita di Lambaro, Senin.
Gerakan Timbang Serentak sebagai Deteksi Dini Stunting
Gerakan timbang serentak yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar menyasar 29.260 anak, dengan realisasi sebanyak 28.228 anak yang berhasil ditimbang. Upaya ini merupakan bagian dari strategi deteksi dini untuk intervensi stunting di daerah tersebut.
Berdasarkan data surveilans gizi sistem elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM), prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Besar hingga April 2024 adalah 16,7 persen. Dinkes Aceh Besar terus berupaya melakukan intervensi untuk menekan angka tersebut.
Selain itu, Dinkes Aceh Besar juga mencatat adanya 2.575 anak yang masuk dalam kategori wasting. Wasting merupakan kondisi kekurangan gizi akut yang menyebabkan penurunan berat badan secara signifikan dalam waktu singkat.
Strategi Pencegahan Stunting yang Komprehensif
Penanggungjawab Program Gizi Dinkes Aceh Besar, Eki Junaidi, menambahkan bahwa berbagai strategi telah dilakukan untuk mencegah stunting. Program intervensi dimulai dari remaja hingga ibu hamil, termasuk pemberian pemeriksaan HB dan tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri minimal 25 tablet setahun.
Calon pengantin juga diberikan penyuluhan dan pemahaman mengenai pentingnya persiapan kehamilan yang sehat. Edukasi ini bertujuan untuk memastikan calon ibu memiliki pengetahuan yang cukup tentang gizi dan kesehatan reproduksi.
Selain itu, Dinkes Aceh Besar juga memberikan susu dan telur serta meningkatkan pemahaman orang tua mengenai kebutuhan gizi anak sejak dalam kandungan hingga setelah kelahiran. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak dan mencegah stunting sejak dini.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Dinas Kesehatan Aceh Besar optimis dapat terus menekan angka stunting di wilayahnya. Kerjasama antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting dalam mencapai tujuan ini.