ADB: Ketidakpastian Global Justru Jadi Momen Tingkatkan Perekonomian Domestik ASEAN, Ternyata Ini Alasannya!
Presiden ADB Masato Kanda melihat ketidakpastian global sebagai peluang emas bagi negara ASEAN untuk memperkuat perekonomian domestik, dengan fokus pada diversifikasi industri dan konektivitas regional.

Lombok Tengah, NTB – Presiden Asian Development Bank (ADB), Masato Kanda, menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan tarif Amerika Serikat serta gejolak geopolitik justru merupakan momentum krusial bagi negara-negara anggota ASEAN.
Menurutnya, kondisi ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat fondasi perekonomian domestik masing-masing negara. Pernyataan ini disampaikan Kanda saat kunjungannya ke Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 22 Juli lalu.
Meskipun mengakui adanya volatilitas tinggi dalam situasi global saat ini, Kanda optimis bahwa negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki potensi besar untuk mengubah tantangan tersebut menjadi kesempatan signifikan. Hal ini ditekankan untuk menciptakan ekonomi yang lebih tangguh dan tidak terlalu bergantung pada faktor eksternal.
Strategi Penguatan Perekonomian Domestik di Tengah Gejolak Global
Masato Kanda menekankan pentingnya modernisasi dan peningkatan ekonomi domestik agar tidak terlalu terpengaruh oleh dinamika eksternal. Ia mendorong negara-negara ASEAN untuk melakukan diversifikasi industri secara menyeluruh, khususnya pada sektor-sektor yang memiliki daya saing tinggi.
Selain diversifikasi, Kanda juga menyoroti perlunya perluasan mitra dagang dan penguatan rantai pasok (supply chains). Langkah ini bertujuan untuk menciptakan jaringan ekonomi yang lebih resilien dan adaptif terhadap perubahan pasar global.
Lebih lanjut, Presiden ADB ini juga mengingatkan pentingnya menjaga kondisi makroekonomi yang sehat. Ini mencakup pengelolaan kebijakan fiskal dan moneter yang prudent untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan di tengah ketidakpastian.
Kanda juga mendorong peningkatan konektivitas regional, tidak hanya antar sesama negara anggota ASEAN, tetapi juga dengan negara dan kawasan lainnya. Konektivitas yang kuat akan memfasilitasi aliran barang, jasa, dan investasi, yang pada akhirnya akan memperkuat posisi ekonomi regional.
Komitmen ADB dan Contoh Konkret
ADB menegaskan komitmennya untuk mendukung Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya dalam upaya meningkatkan perekonomian. Pihaknya bertekad untuk bekerja sama membantu negara-negara tersebut melewati masa sulit ini dan menjadi lebih tangguh serta kuat.
Sebagai contoh konkret dari adaptasi dan penguatan ekonomi di tengah tantangan global, dapat dilihat dari kesepakatan terbaru antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Selain penetapan tarif sebesar 19 persen, kedua negara juga menyepakati sejumlah komitmen dagang signifikan.
Komitmen tersebut meliputi pembelian energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS dan produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS. Selain itu, terdapat pula kesepakatan pembelian 50 unit pesawat Boeing, mayoritas tipe Boeing 777, oleh Garuda Indonesia.
Langkah-langkah ini menunjukkan bagaimana negara-negara dapat memanfaatkan situasi global untuk memperkuat posisi ekonomi mereka melalui diversifikasi dan perluasan kemitraan strategis, sejalan dengan rekomendasi yang disampaikan oleh ADB.