Konsensus RI-Malaysia: Pilar Keamanan Global di Era Digital
Kerjasama Indonesia-Malaysia dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan ASEAN berkontribusi signifikan terhadap keamanan global, terutama dalam memanfaatkan potensi ekonomi digital.
![Konsensus RI-Malaysia: Pilar Keamanan Global di Era Digital](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/13/150035.170-konsensus-ri-malaysia-pilar-keamanan-global-di-era-digital-1.jpg)
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arif Havas Oegroseno, baru-baru ini menyatakan bahwa konsensus Indonesia-Malaysia dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keamanan ASEAN memberikan kontribusi besar terhadap keamanan global. Pernyataan ini disampaikan dalam kuliah umum di Management and Science University (MSU), Shah Alam, Selangor, Malaysia.
Kolaborasi RI-Malaysia: Fondasi Keamanan Global
Menurut Wamenlu, kekuatan ekonomi dan stabilitas politik serta keamanan Indonesia dan Malaysia, sebagai negara kunci ASEAN, berkontribusi pada keamanan global. ASEAN, dengan menjaga ekonomi yang kuat dan stabilitas politik, memberikan dampak positif bagi dunia. Hal ini menekankan pentingnya kerjasama regional dalam menghadapi tantangan global.
Pentingnya memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Malaysia di berbagai bidang, termasuk dunia digital, juga disoroti. Era digital, dengan komponen perangkat keras (semikonduktor) dan perangkat lunak (program digital, e-commerce), menawarkan peluang besar. Malaysia, dengan industri semikonduktornya yang kuat, dan ASEAN, dengan ekonomi digitalnya senilai 262 miliar dolar AS, memiliki potensi yang luar biasa.
Potensi Ekonomi Digital ASEAN
Ekonomi digital ASEAN, yang nilainya dua kali lipat dari ekspor Jerman ke China, diproyeksikan mencapai triliunan dolar AS pada 2030. Sektor e-commerce, fintech, media, jasa, dan pengiriman makanan menjadi kekuatan utama. Untuk itu, perlu adanya pengaturan sistem pembayaran yang efisien untuk perdagangan elektronik lintas batas, termasuk kemungkinan transaksi dalam mata uang masing-masing negara.
Hal senada disampaikan Sekretaris Politik Senior Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Shamsul Iskandar. Ia menekankan pentingnya konsensus Indonesia-Malaysia untuk meningkatkan kesejahteraan bersama, memperkuat rasa saling menghormati, dan membangun koordinasi strategis. Konsensus ini harus mampu memanfaatkan potensi digitalisasi ekonomi, inovasi teknologi, dan mekanisme keamanan regional.
Transformasi Digital dan Kolaborasi Regional
Transformasi digital membuka peluang besar bagi ekspansi ekonomi, mulai dari fintech dan kecerdasan buatan (AI) hingga ekonomi digital dan teknologi hijau. ASEAN perlu memastikan kerangka regulasi yang mendukung pertumbuhan inklusif dan memberikan ruang bagi bisnis dan wirausahawan. Platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia, serta fintech seperti Touch’n’Go dan GoPay, berperan penting dalam mendorong integrasi ekonomi ASEAN.
Masa depan ASEAN bergantung pada kemampuan negara-negara anggotanya untuk beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi. Konsensus Indonesia-Malaysia harus menjadi landasan kekuatan regional. Dengan kepemimpinan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di ASEAN, kedua negara perlu memperjuangkan keadilan ekonomi, transformasi digital, dan stabilitas keamanan.
Kesimpulan: Kerjasama untuk Masa Depan
Kuliah umum di MSU dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk perwakilan asing, akademisi, mahasiswa, dan perwakilan BUMN. Kesimpulannya, kerjasama erat antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital, sangat krusial tidak hanya bagi kedua negara, tetapi juga bagi stabilitas dan keamanan global. Kesepakatan dan konsensus bersama menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.