Aksi Padam Lampu Hemat Rp538 Juta & Kurangi 297 Ton Emisi Karbon di Jakarta!
Pemadaman lampu selama satu jam di Jakarta berhasil menghemat Rp538 juta dan mengurangi emisi karbon sebesar 297 ton, membuktikan dampak signifikan aksi hemat energi.

Jakarta, 27 April 2024 - Aksi pemadaman lampu serentak selama satu jam di Jakarta pada Sabtu, 26 April 2024, dari pukul 20.30 hingga 21.30 WIB, berhasil memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan dan keuangan daerah. Pemadaman yang dilakukan dalam rangka Peringatan Hari Bumi ini berhasil mengurangi emisi karbon dan menghemat jutaan rupiah dari anggaran listrik.
Inisiatif yang digagas oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini melibatkan pemadaman lampu di berbagai titik strategis, termasuk jalan protokol, jalan arteri di lima wilayah Jakarta, serta ikon-ikon kota seperti Monumen Nasional (Monas), Patung Arjuna Wiwaha, dan Balai Kota. Aksi ini mendapat apresiasi besar dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, yang menyebutnya sebagai bukti nyata partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.
Data dari PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menunjukkan hasil yang mengesankan. Pemadaman selama 60 menit tersebut menghasilkan penghematan konsumsi listrik sebesar 372 Megawatt-jam (MWh), yang setara dengan penghematan biaya mencapai Rp538 juta. Lebih penting lagi, aksi ini berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 297,77 ton CO2e (karbondioksida ekuivalen).
Penghematan Signifikan dan Dampak Positif
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan bahwa angka penghematan dan pengurangan emisi karbon ini sangat signifikan dibandingkan aksi-aksi serupa sebelumnya. Beliau menekankan pentingnya konsistensi dalam menerapkan perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari-hari. "Kami sangat mengapresiasi masyarakat yang sudah ikut berperan memadamkan lampu," kata Asep Kuswanto.
Asep menambahkan bahwa program pemadaman lampu akan terus dilaksanakan beberapa kali dalam setahun. Tujuannya adalah untuk mendorong warga Jakarta agar membiasakan diri dengan perilaku hemat energi dan berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih berkelanjutan. Ia juga mengajak masyarakat untuk melakukan langkah-langkah kecil di rumah, seperti menggunakan peralatan hemat energi dan mematikan lampu serta alat elektronik saat tidak digunakan.
"Jika dilakukan secara konsisten, kita bisa menciptakan Kota Jakarta yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujar Asep Kuswanto.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Aksi pemadaman lampu ini membuktikan bahwa langkah-langkah kecil yang dilakukan secara bersama-sama dapat memberikan dampak besar terhadap lingkungan. Penghematan biaya yang signifikan juga menunjukkan efisiensi yang dapat dicapai melalui kesadaran dan partisipasi masyarakat. Dengan mengurangi konsumsi energi, kita turut berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap aksi ini dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa. Partisipasi aktif masyarakat dalam program-program hemat energi sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Selain itu, pemerintah juga mendorong penggunaan peralatan rumah tangga yang hemat energi dan penerapan gaya hidup ramah lingkungan. Dengan demikian, upaya pengurangan emisi karbon dan penghematan energi dapat dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi.
Kesimpulan
Aksi pemadaman lampu selama satu jam di Jakarta telah menunjukkan hasil yang sangat positif, baik dari segi penghematan biaya maupun pengurangan emisi karbon. Keberhasilan ini membuktikan bahwa partisipasi masyarakat sangat penting dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Semoga aksi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dan menginspirasi lebih banyak individu untuk turut serta dalam gerakan hemat energi.