Aktivitas Dua Macan Tutul Jawa Terdeteksi di TNBTS
Balai Besar TNBTS berhasil merekam aktivitas dua macan tutul Jawa di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melalui camera trap, memicu upaya perlindungan lebih lanjut terhadap satwa langka tersebut.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) baru-baru ini mengumumkan penemuan menarik: aktivitas dua ekor macan tutul Jawa tertangkap kamera di wilayah mereka. Penemuan ini terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, dan dipublikasikan pada pertengahan Januari 2025 melalui akun Instagram resmi TNBTS.
Penampakan macan tutul Jawa, atau panthera pardus melas, ini terekam oleh kamera jebak atau camera trap yang dipasang sebagai bagian dari upaya monitoring populasi satwa langka tersebut. Menurut Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan TNBTS, Hendra Wisantara, saat ini tim hanya memiliki cuplikan gambar dan video singkat. Video lengkap masih dalam proses pengolahan oleh tim lapangan.
Upaya pemantauan populasi macan tutul Jawa di TNBTS sebenarnya telah dilakukan sejak Juni 2024. Pemasangan camera trap di berbagai titik bertujuan untuk memetakan persebaran dan aktivitas mereka. Dari rekaman video yang sudah dirilis, terlihat dua individu macan tutul Jawa; diperkirakan merupakan induk dan anaknya karena perbedaan ukuran tubuh yang signifikan. Salah satu ciri menonjol dari macan tutul yang terekam adalah bulunya yang berwarna hitam pekat, atau yang dikenal sebagai black panther.
Hendra menjelaskan bahwa informasi detail lokasi dan waktu penampakan macan tutul sengaja dirahasiakan. Hal ini dilakukan untuk melindungi satwa langka tersebut dari ancaman perburuan liar. Data lengkap mengenai penemuan ini masih dalam tahap pengumpulan dan analisis oleh tim di lapangan. Meskipun demikian, hasil monitoring sejak Juni 2024 memperkirakan populasi macan tutul Jawa di kawasan TNBTS sekitar 24 ekor.
Rahasia lokasi penemuan ini penting untuk menjaga keselamatan macan tutul Jawa. Pengungkapan lokasi secara detail berisiko menarik perhatian pemburu liar, yang dapat mengancam keberadaan populasi macan tutul Jawa yang sudah rentan. TNBTS berkomitmen untuk melindungi satwa endemik ini dan terus berupaya melakukan pemantauan secara intensif.
Penemuan ini tentu menjadi kabar gembira bagi upaya konservasi macan tutul Jawa. Keberadaan dua individu macan tutul, khususnya kemungkinan adanya induk dan anak, menunjukkan adanya siklus reproduksi yang sehat. Namun, perlindungan yang ketat tetap diperlukan untuk memastikan kelestarian spesies ini di masa depan.
Ke depannya, Balai Besar TNBTS akan terus meningkatkan upaya pengawasan dan perlindungan habitat macan tutul Jawa. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis untuk menyusun strategi konservasi yang lebih efektif dan terarah, guna memastikan kelangsungan hidup macan tutul Jawa di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.