Aliran Modal Asing Keluar Rp0,82 Triliun di Pekan Kelima Januari 2025
Bank Indonesia mencatat aliran modal asing keluar bersih sebesar Rp0,82 triliun pada pekan kelima Januari 2025, meskipun terdapat aliran masuk di SRBI; pergerakan ini perlu dikaji bersamaan dengan fluktuasi nilai tukar rupiah dan indeks dolar AS.

Aliran Modal Asing Keluar di Pasar Keuangan Indonesia
Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai Rp0,82 triliun pada pekan kelima Januari 2025, tepatnya berdasarkan data transaksi hingga 30 Januari 2025. Ini menjadi poin penting yang perlu diperhatikan dalam dinamika ekonomi Indonesia.
Rinciannya, modal asing keluar bersih dari pasar saham sebesar Rp0,40 triliun dan dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp0,43 triliun. Namun, terdapat sedikit aliran modal asing masuk bersih senilai Rp5 miliar di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Gambaran Besar Aliran Modal Asing Januari 2025
Secara kumulatif sepanjang Januari 2025 (hingga tanggal 30), tercatat modal asing keluar bersih di pasar saham mencapai Rp1,72 triliun. Sebaliknya, terdapat aliran masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp2,11 triliun dan di SRBI sebesar Rp12,93 triliun. Perbedaan aliran modal di berbagai instrumen investasi ini menunjukkan kompleksitas dinamika pasar.
Indikator Risiko dan Nilai Tukar Rupiah
Premi risiko investasi Indonesia (credit default swaps/CDS) 5 tahun meningkat dari 72,93 basis point (bps) pada 24 Januari menjadi 74,74 bps pada 30 Januari 2025. Pada saat bersamaan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedikit melemah, dibuka di level Rp16.260 per dolar AS pada Jumat (31/1), dibandingkan Rp16.255 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (30/1).
Penguatan indeks dolar AS (DXY) ke level 107,80 pada akhir perdagangan Kamis juga perlu diperhatikan. DXY sendiri mengukur pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, termasuk euro, yen Jepang, dan poundsterling. Pergerakan DXY seringkali mempengaruhi nilai tukar mata uang negara lain, termasuk rupiah.
Imbal Hasil SBN dan US Treasury Note
Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun Indonesia tetap stabil di level 6,96 persen pada Jumat pagi (31/1), sama dengan posisi pada akhir perdagangan Kamis. Sementara itu, imbal hasil US Treasury Note 10 tahun turun menjadi 4,516 persen pada akhir perdagangan Kamis (30/1).
Langkah BI dalam Menjaga Ketahanan Ekonomi
Bank Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Tujuannya adalah untuk menjaga ketahanan eksternal ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang penuh tantangan. Koordinasi ini menunjukkan komitmen menjaga stabilitas ekonomi nasional.