Ambrolnya Ruang Kelas SD Negeri 2 Purwosari, Kudus: Perbaikan Diusulkan Lewat APBD Perubahan 2025
Ruang kelas SD Negeri 2 Purwosari, Kudus ambrol pada Februari 2025, perbaikan diusulkan melalui APBD Perubahan 2025 setelah sebelumnya sempat diperbaiki pada Februari 2020.

Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di SD Negeri 2 Purwosari, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pada tanggal 12 Februari 2025, atap ruang kelas V sekolah tersebut tiba-tiba ambrol. Kejadian ini terjadi setelah proses belajar mengajar selesai dan siswa telah pulang, mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan dan memaksa pihak sekolah untuk mencari solusi alternatif.
Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar: Apa penyebab ambrolnya atap ruang kelas tersebut? Siapa yang bertanggung jawab atas perbaikan? Di mana lokasi kejadian? Kapan kejadian tersebut terjadi? Mengapa atap tersebut ambrol meskipun baru diperbaiki beberapa tahun lalu? Dan bagaimana proses belajar mengajar siswa terdampak?
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus, Anggun Nugroho, menjelaskan bahwa perbaikan ruang kelas yang ambrol akan diusulkan melalui APBD Perubahan 2025. Hal ini dikarenakan kejadian tersebut baru terjadi pada bulan Februari 2025, sehingga proses perbaikan membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang melalui jalur resmi penganggaran pemerintah daerah.
Perbaikan Ruang Kelas Terdampak
Usulan perbaikan ruang kelas SD Negeri 2 Purwosari melalui APBD Perubahan 2025 juga mencakup perbaikan di SD Dukuh Waringin dan SMP 2 Gebog. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah Kabupaten Kudus untuk menangani kerusakan fasilitas pendidikan di wilayahnya. Proses pengusulan ini sesuai dengan instruksi pimpinan, menandakan adanya prioritas dalam perbaikan infrastruktur pendidikan.
Kepala SD Negeri 2 Purwosari, Hery Hartati, mengungkapkan bahwa ruang kelas V yang ambrol sebenarnya pernah diperbaiki pada Februari 2020. Kondisi bangunan sebelum kejadian tampak baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti kebocoran atap. Kejadian ambrolnya atap tersebut sangat mengejutkan dan tidak terduga.
"Selama ini kondisinya baik-baik saja dan tidak ada tanda-tanda mengalami kerusakan, seperti bocor saat musim hujan atau tanda-tanda lainnya," ujar Hery Hartati. Kejadian ini terjadi secara tiba-tiba, tanpa adanya peringatan sebelumnya. Saat kejadian, para guru masih berada di ruang guru menyelesaikan administrasi.
Dampak Terhadap Proses Belajar Mengajar
Akibat ambrolnya atap ruang kelas V, ruang kelas IV dan VI juga terdampak dan tidak dapat digunakan. Untuk mengatasi hal ini, pihak sekolah terpaksa memindahkan siswa ke ruang laboratorium bahasa dan ruang perpustakaan. Hal ini tentu saja memberikan dampak terhadap kenyamanan dan efektifitas proses belajar mengajar.
"Karena pekan ini siswa masuk sekolah, maka proses belajar mengajarnya memanfaatkan ruang laboratorium bahasa dan ruang perpustakaan," jelas Hery Hartati. Pihak sekolah berupaya untuk meminimalisir dampak negatif dari kejadian ini terhadap proses pendidikan para siswa. Penggunaan ruang alternatif ini diharapkan dapat berlangsung sementara waktu hingga perbaikan ruang kelas selesai.
Kejadian ambrolnya atap ruang kelas di SD Negeri 2 Purwosari menjadi sorotan dan mengingatkan pentingnya pemeliharaan dan pengawasan rutin terhadap infrastruktur sekolah. Proses pengusulan perbaikan melalui APBD Perubahan 2025 diharapkan dapat segera direalisasikan agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan normal dan nyaman bagi para siswa.
Langkah-langkah yang diambil:
- Pengusulan perbaikan melalui APBD Perubahan 2025.
- Pemindahan siswa ke ruang laboratorium bahasa dan perpustakaan.
- Pengawasan dan evaluasi terhadap infrastruktur sekolah lainnya.