Atap SDN Kledokan Ambruk, Bupati Sleman Pastikan Renovasi Segera Dilakukan
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, memastikan renovasi SDN Kledokan yang atapnya ambruk akan segera dilakukan pada Mei ini, guna memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan nyaman.

Pada Minggu, 4 Mei 2024, pukul 00.22 WIB, atap ruang kelas 6 SD Negeri Kledokan di Catur Tunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ambruk. Kejadian ini diduga disebabkan oleh kondisi kayu atap yang lapuk dimakan rayap dan diperparah oleh hujan deras. Akibatnya, proses belajar mengajar di sekolah tersebut terganggu. Bupati Sleman, Harda Kiswaya, langsung merespon kejadian ini dengan meninjau lokasi dan memastikan renovasi segera dilakukan.
Bupati Harda Kiswaya, didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Mustadi, meninjau langsung kondisi SDN Kledokan pada Senin, 5 Mei 2024. Dalam kunjungan tersebut, mereka berdiskusi dengan pihak sekolah untuk membahas langkah-langkah perbaikan. Bupati menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan menekankan pentingnya renovasi cepat untuk kenyamanan siswa-siswi dalam belajar.
"Pembangunan kembali kelas yang mengalami kerusakan dapat dilakukan pada Mei ini," ujar Bupati Harda saat meninjau lokasi. Ia juga menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan urusan administrasi terkait renovasi dengan cepat agar proses perbaikan dapat segera dimulai. Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman juga telah dilakukan untuk mempersiapkan perencanaan renovasi.
Renovasi Total dan Solusi Sementara
Renovasi tidak hanya akan difokuskan pada ruang kelas yang ambruk, tetapi juga mencakup sejumlah fasilitas sekolah lain yang mengalami kerusakan. Hal ini bertujuan untuk memastikan seluruh lingkungan sekolah aman dan nyaman bagi siswa-siswi. Bupati Harda menekankan pentingnya perbaikan yang menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri Kledokan, Sulismiyatun, menjelaskan bahwa selama masa renovasi, siswa-siswi yang terdampak akan menempati ruang kelas lain yang masih kosong. Untuk mensiasati keterbatasan ruang kelas, sistem pembelajaran akan dilakukan dengan metode masuk pagi dan siang, sehingga seluruh siswa tetap dapat mengikuti pembelajaran secara maksimal.
"Sehingga meski bergantian diharapkan seluruh siswa-siswi tetap dapat mendapatkan pembelajaran secara maksimal. Karena ada enam kelas dan ruangan yang tersedia hanya tiga kelas nanti bisa dengan metode masuk pagi dan siang," jelas Sulismiyatun. Pihak sekolah berupaya untuk meminimalisir dampak dari kejadian ini terhadap proses belajar mengajar.
Langkah cepat yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman ini menunjukkan responsifnya pemerintah daerah terhadap kebutuhan pendidikan dan keselamatan siswa-siswi. Komitmen untuk menyelesaikan renovasi dengan cepat diharapkan dapat mengembalikan kenyamanan dan kelancaran proses belajar mengajar di SDN Kledokan.
Koordinasi Antar Instansi
Kerjasama antar instansi pemerintahan dalam menangani kejadian ini juga patut diapresiasi. Koordinasi yang baik antara Dinas Pendidikan, DPUPKP, dan pihak sekolah menunjukkan sinergi yang efektif dalam mengatasi permasalahan yang terjadi. Hal ini menjadi contoh baik dalam penanganan bencana atau kerusakan fasilitas publik yang berdampak pada layanan pendidikan.
Kejadian ambruknya atap SDN Kledokan ini menjadi pengingat pentingnya pemeliharaan dan perawatan rutin terhadap infrastruktur sekolah. Pemeriksaan berkala terhadap kondisi bangunan sekolah, khususnya bagian yang rawan kerusakan seperti atap, sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah preventif ini sangat penting untuk menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh civitas akademika.
Dengan adanya komitmen dari Bupati Sleman dan kerjasama antar instansi terkait, diharapkan renovasi SDN Kledokan dapat berjalan lancar dan selesai dengan cepat. Proses belajar mengajar dapat kembali normal dan siswa-siswi dapat melanjutkan pendidikan mereka dengan nyaman dan aman.
Kejadian ini juga menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh pihak terkait untuk selalu memperhatikan kondisi bangunan sekolah dan melakukan perawatan secara berkala. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang dan memastikan keselamatan serta kenyamanan seluruh siswa-siswi dalam menempuh pendidikan.