Anggota Apeksi Tanam 98 Pohon di Taman Surabaya: Wujud Peduli Lingkungan
Dalam rangkaian Munas VII Apeksi di Surabaya, anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menanam 98 pohon di Taman Surabaya, sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan.

Surabaya, 9 Mei 2024 (ANTARA) - Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menanam 98 pohon di Taman Surabaya pada Jumat, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Munas VII Apeksi. Penanaman pohon ini dilakukan oleh para anggota Apeksi, menunjukkan komitmen nyata mereka terhadap pelestarian lingkungan. Kegiatan ini berlangsung di tengah penyelenggaraan Munas VII Apeksi di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa penanaman pohon merupakan ciri khas setiap Munas Apeksi. Hal ini menegaskan kepedulian seluruh wali kota di Indonesia terhadap lingkungan sekitar. "Ciri khas Apeksi itu adalah pasti ada penanaman pohonnya, lingkungan yang kita usahakan," ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya sebatas penanaman pohon. Acara malam keakraban di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran juga turut digelar, memberikan gambaran nyata bagaimana proses penataan wilayah kota dapat dilakukan. Kedua kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi dan komitmen untuk membangun kota yang lebih baik dan ramah lingkungan.
Penanaman Pohon: Simbol Komitmen Lingkungan
Penanaman 98 pohon di Taman Surabaya menjadi simbol nyata komitmen Apeksi terhadap pelestarian lingkungan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pembangunan kota tidak hanya fokus pada aspek infrastruktur, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup. Pemilihan jenis pohon yang kuat dan mampu tumbuh subur di wilayah pantai, seperti Cemara Udang, Ketapang Kencana, dan Pucuk Merah, juga menunjukkan perencanaan yang matang.
Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya peran semua pihak dalam pembangunan wilayah kota. Beliau menyatakan bahwa keberhasilan pembangunan di Kenjeran, misalnya, tidak lepas dari dukungan penuh kepala dinas, kepala bagian, camat, lurah, dan masyarakat sekitar. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan bahwa pembangunan kota yang berkelanjutan tidak bisa dilakukan secara instan. "Kalau kita melihat sejarah tempat ini sangat panjang, orang tidak akan menyangka kalau tempat ini bisa berubah, termasuk perubahan perilaku, perubahan sikap, tidak bisa langsung dilakukan," kata Eri Cahyadi. Pernyataan ini menekankan pentingnya proses dan kesabaran dalam membangun kota yang lebih baik.
Menuju Kota yang Ramah Lingkungan
Selain penanaman pohon, acara makan bersama dalam rangkaian Munas VII Apeksi juga menyajikan menu makanan khas Jawa Timur dan Surabaya. Hal ini menunjukkan rasa cinta terhadap produk lokal dan kearifan lokal. "Ini (makanan) yang kita punya, sehingga ketika kita cinta wilayah kita maka yang ditunjukkan makanan khas daerah masing-masing," jelas Eri Cahyadi. Hal ini juga menunjukkan upaya untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, menjelaskan bahwa jenis pohon yang ditanam dipilih berdasarkan kemampuannya untuk tumbuh subur di lingkungan tersebut. "Pohon Cemara Udang sudah banyak ditanam di wilayah Pantai Kenjeran dan bisa tumbuh subur. Pohon Ketapang Kencana juga salah satu tanaman di pantai, tapi ini yang daunnya kecil. Kalau Pucuk Merah juga sudah banyak ditanam di taman-taman yang ada di Surabaya dan juga bisa tumbuh subur," jelasnya. Pemilihan jenis pohon yang tepat memastikan keberhasilan program penanaman pohon ini.
Secara keseluruhan, kegiatan penanaman pohon oleh anggota Apeksi di Taman Surabaya merupakan langkah nyata dalam mewujudkan komitmen terhadap lingkungan yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam membangun kota yang lebih baik dan ramah lingkungan. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk melakukan hal serupa.