Anggota DPR Desak Usut Tuntas Kematian Polisi di Sinjai Usai Diamankan BNNP Sulsel
Kematian Aipda AM usai diamankan BNNP Sulsel menjadi sorotan anggota DPR RI, Rudianto Lallo, yang mendesak pengusutan tuntas dugaan kejanggalan.

Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, menyoroti kasus tewasnya Aipda AM, anggota Polres Sinjai, setelah diamankan oleh Tim Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan. Peristiwa yang terjadi di Sinjai, Sulawesi Selatan ini telah menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan, terutama setelah keluarga Aipda AM melaporkan dugaan kejanggalan kepada pihak DPR.
Keluarga Aipda AM mendatangi rumah aspirasi Rudianto Lallo dan menyampaikan adanya dugaan kejanggalan dalam kematian anggota polisi tersebut. Berbagai aspirasi telah dikaji, dan kasus ini menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial. Rudianto Lallo menyatakan bahwa terdapat beberapa kejanggalan yang perlu diusut tuntas.
Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar tentang prosedur penangkapan dan pengawasan yang dilakukan oleh BNNP Sulsel. Desakan untuk mengusut tuntas kasus ini semakin kuat mengingat Aipda AM belum memiliki keputusan hukum tetap terkait dugaan pelanggaran hukum yang disangkakan padanya. Hal ini memicu pertanyaan tentang perlindungan hukum yang seharusnya diterima oleh setiap warga negara, termasuk tersangka yang belum terbukti bersalah.
Desakan Usut Tuntas Dugaan Kejanggalan
Rudianto Lallo meminta Polda Sulsel, melalui Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam), untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap kematian Aipda AM. Ia menekankan pentingnya pemeriksaan yang komprehensif untuk mengungkap kebenaran dan memastikan keadilan ditegakkan. "Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan berita yang menyebar, memang ada kejanggalan-kejanggalan dan ini harus dijawab oleh pihak Propam melalui pemeriksaan menyeluruh," tegas Rudianto.
Politisi tersebut juga menyoroti pentingnya perlindungan hukum bagi setiap individu yang diamankan oleh aparat negara, terlepas dari dugaan pelanggaran hukum yang disangkakan. Meskipun diduga sebagai pelaku peredaran narkoba, Aipda AM berpotensi menjadi justice collaborator, dan kematiannya sebelum proses hukum selesai menimbulkan pertanyaan serius.
Rudianto Lallo mendesak agar BNNP Sulsel dan Polda Sulsel turut menyelidiki anggota yang bertugas saat penangkapan Aipda AM. Ia menekankan pentingnya pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan tidak ada pelanggaran prosedur atau tindakan yang menyebabkan kematian Aipda AM. "Kita berharap agar proses meninggal tidak wajarnya yang dipersoalkan keluarganya ini bisa diusut Polda Sulsel. Minimal yang bertugas saat menangkap itu diperiksa dulu karena dalam asas hukum, siapapun yang melakukan tindak pidana maka perbuatannya harus diberi sanksi setimpal dengan perbuatannya," ujarnya.
Perlindungan Hukum dan Asas Praduga Tak Bersalah
Kasus ini juga menjadi sorotan karena menyangkut asas praduga tak bersalah. Aipda AM, sebagai warga negara, berhak mendapatkan perlindungan hukum hingga terbukti bersalah di pengadilan. Kematiannya sebelum proses hukum berjalan menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan adanya pelanggaran prosedur atau bahkan tindakan yang melanggar hukum.
Perlindungan hukum bagi setiap individu, termasuk mereka yang diduga melakukan pelanggaran hukum, merupakan hal yang krusial dalam sistem peradilan yang adil dan bermartabat. Proses hukum harus dijalankan secara transparan dan akuntabel, memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang atau tindakan yang merugikan hak-hak asasi manusia.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya penegakan hukum yang profesional dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Proses investigasi yang transparan dan tuntas diharapkan dapat memberikan keadilan bagi keluarga Aipda AM dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pentingnya pengawasan internal terhadap kinerja aparat penegak hukum juga menjadi sorotan. Mekanisme pengawasan yang efektif dan akuntabel diperlukan untuk memastikan setiap anggota aparat bertindak sesuai dengan aturan hukum dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Kesimpulan
Kasus kematian Aipda AM ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi prosedur penangkapan dan pengawasan dalam penegakan hukum di Indonesia. Pengusutan tuntas kasus ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi keluarga korban dan menjadi pelajaran berharga bagi aparat penegak hukum untuk selalu bertindak profesional dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.