Apresiasi DPR RI terhadap Kinerja Mendikdasmen dalam 100 Hari Kerja
Komisi X DPR RI memberikan apresiasi positif terhadap berbagai capaian dan terobosan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) dalam 100 hari kepemimpinannya, terutama kebijakan yang berpihak pada guru dan murid serta fokus pa

Komisi X DPR RI memberikan apresiasi terhadap kinerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Banyak kebijakan yang dinilai berdampak positif bagi guru dan murid, serta fokus pada pemerataan pendidikan di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (24/1).
Hetifah mengungkapkan, "Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Mendikbudristek selama 100 hari ini. Banyak kebijakan yang berpihak kepada anak dan guru, sehingga pembelajaran di sekolah semakin kondusif." Apresiasi ini terutama ditujukan pada sejumlah program yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan para pendidik.
Beberapa program unggulan Mendikbudristek yang diapresiasi antara lain:
- Penguatan pendidikan karakter
- Wajib belajar 12 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan
- Peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru
- Pengembangan talenta dan prestasi siswa
- Pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan
- Pembangunan kebahasaan dan kesastraan
Selain itu, Mendikbudristek juga telah melakukan percepatan peningkatan pembelajaran siswa dari PAUD hingga SMA. Dari sisi pengelolaan guru dan tenaga kependidikan (GTK), terdapat beberapa program inovatif seperti peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan sertifikasi, redistribusi guru ASN, penyederhanaan pengelolaan kinerja GTK, dan pelatihan guru BK serta kompetensi guru kelas. Termasuk juga percepatan sertifikasi pendidik melalui PPG, yang ditargetkan mencapai 605.650 guru pada November-Desember 2024.
Program-program lain yang juga mendapatkan perhatian adalah Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Senam Indonesia Hebat, penguatan literasi berbasis PISA, pelaksanaan ekonomi kejuruan, peningkatan SMK melalui pengajaran berbasis pabrik dan SMK Pusat Keunggulan, serta Pendidikan Kecakapan Kerja dan Wirausaha. Semua program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara menyeluruh.
Komisi X DPR RI berharap agar program-program tersebut dapat berkelanjutan dan terus ditingkatkan, khususnya dalam mengatasi tantangan pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) serta daerah yang terdampak bencana. Komisi X juga menekankan pentingnya alokasi anggaran pendidikan minimal 20 persen dari APBN, seperti yang diamanatkan konstitusi, dan berharap agar alokasi anggaran Rp33,5 triliun di tahun 2025 dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk kemajuan pendidikan Indonesia.
Kesimpulannya, kinerja Mendikbudristek dalam 100 hari kerja mendapat apresiasi positif dari Komisi X DPR RI. Berbagai program yang berorientasi pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.