ASKI Rakerna: Perbaikan Organisasi dan Peningkatan Kualitas Atlet
Akademi Seni-Beladiri Karate Indonesia (ASKI) menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Jakarta untuk membahas perbaikan organisasi, peningkatan kualitas atlet, dan kerja sama internasional guna meningkatkan prestasi karateka Indonesia.

Akademi Seni-Beladiri Karate Indonesia (ASKI) baru saja mengadakan rapat kerja nasional (rakernas) di Jakarta. Agenda utamanya? Membahas perbaikan organisasi untuk menciptakan sistem yang lebih sehat dan transparan. Rapat ini merupakan langkah penting ASKI dalam meningkatkan kualitas para anggotanya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ASKI, Saipullah Nasution, menyatakan harapannya agar perbaikan organisasi ini berdampak positif pada kualitas atlet. Menurutnya, ASKI telah berhasil menjalankan sejumlah program untuk meningkatkan jumlah anggota, terbukti dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas) ASKI ke-8 tahun 2024 yang diikuti 750 atlet dari 19 provinsi. Sukses Kejurnas ini menjadi bukti nyata komitmen ASKI dalam memajukan olahraga karate di Indonesia.
Ke depan, ASKI berencana memperkuat kerja sama dengan Japan Karate Asosiation (JKA). Kerja sama ini akan difokuskan pada program latihan bersama dan ujian Dan (sabuk hitam), sebuah langkah strategis untuk meningkatkan standar dan kualitas atlet ASKI.
Komitmen ASKI untuk meningkatkan kualitas atletnya tidak hanya berhenti di tingkat nasional. Saipullah menegaskan bahwa ASKI akan terus berpartisipasi dalam berbagai agenda internasional, baik di tingkat Asia maupun internasional, guna menyamakan kualitas atlet Indonesia dengan negara-negara lain. Partisipasi internasional ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman dan kemampuan atlet dalam menghadapi kompetisi global.
Rakernas ASKI yang diselenggarakan di Kantor Pusat Bea Cukai Jakarta, juga diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat. Syarief Hidyat selaku Ketua Panitia menjelaskan, kegiatan tersebut meliputi pemberian materi oleh Seizo Izumiya Shihan (Senior Managing Director JKA World Federation), ujian Dan, serta ujian sertifikasi pelatih dan penguji. Kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta secara terbatas untuk memastikan efektivitas proses pembelajaran.
Salah satu acara penting dalam rakernas adalah pemberian sabuk hitam tingkat Dan V ASKI dan Dan V JKA kepada Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK-RI). Penghargaan bergengsi ini diberikan langsung oleh Ketua Dewan Guru ASKI, Ucok Marisi Sihotang, dan Seizo Izumiya.
Inarno Djajadi dalam sambutannya menyampaikan harapannya untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan ASKI. Ia menyatakan komitmennya untuk ikut serta dalam memasyarakatkan olahraga karate, khususnya di Industri Jasa Keuangan, terutama sektor Pasar Modal. Dukungan dari pihak swasta seperti ini tentu akan sangat membantu ASKI dalam menjalankan program-programnya.
Secara keseluruhan, rakernas ASKI ini menandai komitmen organisasi untuk terus meningkatkan kualitas dan transparansi, serta memperluas jangkauan pengaruhnya di kancah nasional dan internasional. Dengan berbagai program dan kerja sama yang telah dan akan dijalankan, ASKI menunjukkan optimismenya dalam memajukan dunia karate di Indonesia.