Aspakrindo Optimis Transaksi Kripto Meningkat Didorong Minat Bitcoin yang Tinggi
Aspakrindo optimis transaksi kripto di Indonesia terus meningkat seiring dengan minat yang tinggi terhadap Bitcoin di kalangan investor.

Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) menyatakan optimisme terhadap pertumbuhan transaksi dan jumlah investor kripto di Indonesia. Keyakinan ini didorong oleh meningkatnya minat terhadap Bitcoin, yang menunjukkan kestabilan harga dan potensi sebagai penyimpan nilai jangka panjang.
Ketua Umum Aspakrindo, Robby, menyoroti bahwa harga Bitcoin terus mengalami kenaikan signifikan. Data dari CoinMarketCap menunjukkan Bitcoin sempat menyentuh level tertinggi harian di angka 107.000 dolar AS, hanya terpaut sedikit dari rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) yang tercatat pada 20 Januari 2025.
Kestabilan harga Bitcoin ini memicu optimisme baru, terutama di kalangan investor ritel. Harga yang mendekati ATH ini, mencerminkan bahwa Bitcoin telah membangun kepercayaan sebagai penyimpan nilai jangka panjang atau safe haven.
Kestabilan Harga Bitcoin Memicu Optimisme Investor
Robby menjelaskan bahwa kestabilan harga Bitcoin menjadi faktor utama yang mendorong optimisme di kalangan investor. Kenaikan harga yang konsisten menunjukkan bahwa Bitcoin semakin diterima sebagai aset yang dapat diandalkan.
“Kenaikan tersebut hanya terpaut kurang dari 3 persen dari all-time-high (ATH) di 109.100 dolar AS yang tercatat pada 20 Januari 2025 yaitu pasca pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump,” kata Robby.
Hal ini, menurutnya, memberikan sentimen positif bagi investor untuk terus berinvestasi di aset kripto, khususnya Bitcoin. Selain itu, kepercayaan terhadap Bitcoin sebagai safe haven juga semakin meningkat.
Pertumbuhan Jumlah Investor Kripto di Indonesia
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa nilai transaksi aset kripto selama bulan Maret 2025 mencapai Rp32,45 triliun, relatif stabil dibandingkan periode Februari 2025 yang tercatat sebesar Rp32,78 triliun. Jumlah konsumen aset kripto juga mengalami peningkatan dari 13,31 juta pada Februari menjadi 13,71 juta pada Maret 2025.
Laporan dari Statista bahkan memproyeksikan bahwa jumlah investor kripto di Indonesia pada 2025 dapat menembus 28,65 juta investor. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan pasar kripto yang sangat besar di Indonesia.
Indonesia juga mencatatkan prestasi membanggakan dengan menduduki peringkat ke-12 dalam daftar negara dengan kepemilikan kripto terbesar di dunia pada tahun 2024. Sebanyak 13,9 persen dari populasi Indonesia kini memiliki aset kripto.
Imbauan untuk Investor Pemula
Meskipun optimis terhadap potensi pertumbuhan pasar kripto, Robby tetap mengimbau masyarakat, terutama investor pemula, untuk berhati-hati dan bijak dalam berinvestasi. Ia mengingatkan bahwa setiap instrumen investasi memiliki risiko tersendiri, termasuk aset kripto.
“Tetaplah menggunakan uang dingin untuk berinvestasi dan membuat keputusan yang bijak serta terukur sesuai tujuan investasi masing-masing,” kata Robby, yang juga menjabat sebagai Chief Compliance Officer (CCO) Reku.
Edukasi dan pemahaman yang baik mengenai investasi kripto sangat penting untuk meminimalkan risiko dan mencapai tujuan investasi yang diinginkan.
Dengan kombinasi antara edukasi, regulasi yang semakin mendukung inovasi dan perlindungan investor, kami optimis bahwa aset kripto akan terus menjadi bagian penting dari lanskap instrumen investasi dan transformasi fintech Indonesia.