Aspakrindo-ABI: Edukasi Kripto Makin Gencar, Indonesia Peringkat Tiga Adopsi Global
Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI) perkuat edukasi kripto lewat Bulan Literasi Kripto 2025, seiring meningkatnya adopsi aset kripto di Indonesia.

Jakarta, 8 Maret 2025 - Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia dan Asosiasi Blockchain (Aspakrindo-ABI) menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan edukasi dan literasi aset kripto serta teknologi blockchain melalui Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025. BLK 2025, yang diselenggarakan setiap Februari, tahun ini mengangkat tema "Bijak Berinvestasi: Bangun Masa Depan Sejak Dini", menunjukkan upaya Aspakrindo-ABI dalam memberdayakan masyarakat Indonesia untuk memahami investasi kripto dengan bijak. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pedagang kripto terkemuka, menandai pentingnya edukasi dalam pertumbuhan industri ini.
Salah satu kontributor utama BLK 2025 adalah PT Pintu Kemana Saja (PINTU), yang turut serta menyelenggarakan berbagai program edukasi offline. Sekretaris Jenderal Aspakrindo-ABI, Malikulkusno Utomo (Dimas), yang juga menjabat sebagai General Counsel PINTU, menjelaskan berbagai inisiatif yang telah dilakukan. Hal ini menunjukkan komitmen nyata pelaku industri dalam mendorong literasi keuangan digital di Indonesia. Pentingnya edukasi ini semakin terasa seiring dengan meningkatnya jumlah investor kripto di Indonesia.
Kegiatan edukasi yang diselenggarakan PINTU selama BLK 2025 antara lain kompetisi stand up comedy bersama komunitas Stand Up Indo Bali, program "Pintu Talks Goes to Campus" di Politeknik Negeri Jakarta yang berkolaborasi dengan ICP Hub Indonesia, dan BUIDLRS Lounge by PINTU, sebuah sesi diskusi dengan para pengembang blockchain. Ketiga kegiatan ini berhasil menarik lebih dari 300 peserta, menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat terhadap edukasi investasi kripto. Hal ini menunjukkan bahwa upaya edukasi yang dilakukan oleh Aspakrindo-ABI dan para anggotanya mendapatkan sambutan positif dan efektif dalam menjangkau masyarakat.
Meningkatnya Adopsi dan Investasi Kripto di Indonesia
Data dari Chainalysis The 2024 Global Adoption Index menempatkan Indonesia di peringkat ketiga dunia dalam adopsi aset kripto, setelah Nigeria dan India. Data ini diperkuat oleh laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat lebih dari 22 juta investor kripto di Indonesia pada akhir 2024. Angka-angka ini menunjukkan pertumbuhan pesat industri kripto di Indonesia dan semakin menekankan pentingnya edukasi untuk melindungi investor.
Peningkatan jumlah investor ini juga diiringi dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya edukasi dan literasi dalam berinvestasi kripto. Masyarakat semakin memahami risiko dan peluang yang terkait dengan investasi aset kripto, sehingga edukasi yang komprehensif menjadi kunci untuk pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Aspakrindo-ABI berperan penting dalam memberikan edukasi tersebut.
Selain program edukasi, Aspakrindo-ABI juga mendorong inovasi produk dan fitur investasi kripto yang mudah dan aman bagi semua kalangan, dari investor pemula hingga trader profesional. Hal ini menunjukkan komitmen Aspakrindo-ABI untuk menciptakan ekosistem investasi kripto yang inklusif dan aman di Indonesia. Pentingnya memilih platform investasi yang terdaftar dan diawasi secara resmi juga terus ditekankan.
Pentingnya Edukasi dan Literasi Aset Kripto
Aspakrindo-ABI menekankan pentingnya edukasi dan literasi dalam investasi aset kripto. Dengan pemahaman yang baik, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan terhindar dari risiko yang tidak perlu. BLK 2025 menjadi bukti nyata komitmen Aspakrindo-ABI dalam mendorong literasi keuangan digital di Indonesia. Partisipasi aktif dari berbagai pihak menunjukkan sinergi yang kuat dalam membangun ekosistem investasi kripto yang sehat dan berkelanjutan.
Pentingnya edukasi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengatur dan mengawasi industri kripto di Indonesia. Dengan edukasi yang memadai, investor dapat memahami regulasi yang berlaku dan berinvestasi dengan lebih aman dan bertanggung jawab. Pengembangan ekosistem kripto yang sehat dan berkelanjutan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, asosiasi industri, dan para pelaku usaha.
Ke depan, Aspakrindo-ABI diharapkan dapat terus mengembangkan program edukasi yang inovatif dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat terus menjadi salah satu pusat adopsi kripto terkemuka di dunia, dengan investor yang cerdas dan terlindungi.
"Selain itu, kami juga mengingatkan pentingnya menggunakan platform investasi kripto yang telah terdaftar dan diawasi resmi di Indonesia," tutup Dimas.