Astra Agro Lestari Tanam Jagung Dukung Swasembada Pangan 2025
Astra Agro Lestari memulai penanaman jagung serentak di lahan sawit di berbagai wilayah Indonesia untuk mendukung swasembada pangan nasional dan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045, melibatkan ribuan keluarga di sekitar perkebunan.

Astra Agro Lestari (AALI) memulai aksi nyata mendukung swasembada pangan. Bulan Januari 2024, perusahaan ini melakukan penanaman jagung secara serentak di lahan-lahan kebunnya yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Inisiatif ini selaras dengan target pemerintah untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2025.
Aksi penanaman jagung ini melibatkan lebih dari 30.000 kepala keluarga yang tergabung dalam 499 paguyuban di delapan provinsi. Paguyuban ini terdiri dari karyawan dan keluarga mereka yang tinggal di sekitar perkebunan sawit Astra Agro. Vice President Investor Relation and Public Affairs Astra Agro, Fenny Sofyan, menjelaskan bahwa program pemberdayaan paguyuban ini berfokus pada kemandirian pangan dan ekonomi komunitas.
"Selama ini, kami telah memiliki program pemberdayaan paguyuban yang salah satunya adalah kemandirian pangan dan ekonomi melalui berbagai kegiatan," ujar Fenny dalam keterangan pers di Jakarta.
Program ini bukan hanya sekadar penanaman. Menurut Vice President Partnership Management Astra Agro, Jonet Budiarto, program ini selaras dengan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Jagung dipilih sebagai komoditas unggulan karena potensi kontribusinya yang besar terhadap ketahanan pangan dan perekonomian nasional.
"Jagung menjadi salah satu tanaman unggulan. Potensi komoditas jagung dalam kontribusi bagi ketahanan pangan dan perekonomian nasional sangat besar," jelas Jonet.
Lebih dari sekadar makanan pokok, jagung merupakan bahan baku penting berbagai industri, mulai dari pakan ternak hingga makanan olahan. Komoditas ini bahkan menempati peringkat ketiga sebagai komoditas pertanian dengan nilai tambah tertinggi setelah padi dan kelapa sawit, mendukung 32 sektor industri.
Proses penanaman jagung dilakukan secara terencana dan sistematis. Mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pasca panen, setiap tahap dirancang untuk memaksimalkan hasil produksi dan menjaga kelestarian lingkungan. Proses kurasi lahan yang ketat, persetujuan dari Dinas Pertanian dan Pangan setempat, serta penilaian risiko internal memastikan keberlanjutan program ini.
"Lahan yang dipilih telah melalui proses kurasi ketat berdasarkan kriteria kesesuaian lahan yang ditetapkan," ungkap Jonet, yang juga bertanggung jawab atas operasional program swasembada pangan Astra Agro. Penekanan pada aspek lingkungan memastikan program ini tidak hanya fokus pada produktivitas, tetapi juga keberlanjutan ekosistem.
Dengan melibatkan komunitas lokal dan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, program penanaman jagung Astra Agro Lestari menjadi contoh nyata kontribusi sektor swasta dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia, menuju cita-cita sebagai lumbung pangan dunia.