Mahulu Tanam Jagung 1 Juta Hektare: Dorong Swasembada Pangan Nasional
Wakil Bupati Mahulu, Kalimantan Timur, optimistis penanaman jagung seluas satu juta hektare akan mendorong swasembada pangan nasional melalui diversifikasi pangan, melibatkan perusahaan dan masyarakat.

Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, Yohanes Avun, menyatakan optimisme terhadap program penanaman jagung seluas satu juta hektare di daerahnya. Ia meyakini program ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap swasembada pangan Indonesia melalui upaya diversifikasi pangan.
Inisiatif penanaman jagung ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang dicanangkan pada Januari ini. Jika setiap kabupaten/kota menargetkan penanaman serupa, total luas lahan jagung di Indonesia akan mencapai angka fantastis, berpotensi menghasilkan panen yang melimpah.
Avun menekankan peran penting Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu dalam mengawal program ini. Menurutnya, kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dunia usaha, sangat krusial untuk keberhasilan program. Ia menyebut beberapa perusahaan di Mahulu, seperti PT SAU, memiliki potensi besar untuk mendukung penanaman jagung dan komoditas pangan lainnya.
Lebih lanjut, Wabup Avun juga mendorong partisipasi aktif masyarakat, termasuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) paruh waktu, untuk turut serta dalam program ini guna meningkatkan pendapatan mereka. Program ini diharapkan bukan hanya sekadar seremonial, tetapi berkelanjutan.
Suksesnya program ini, menurut Avun, tergantung pada beberapa faktor. Pengolahan tanah yang baik, penggunaan alat pertanian memadai, dan penanganan pascapanen yang optimal sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas jagung. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung petani melalui bantuan peralatan dan pendampingan.
Dukungan dari pemerintah pusat juga diharapkan berkelanjutan, meliputi penyediaan bibit, pupuk, dan perluasan lahan tanam. Program ini diharapkan mampu meningkatkan produksi jagung berkualitas tinggi tidak hanya untuk Mahulu, tetapi juga untuk Kalimantan Timur dan Indonesia secara keseluruhan.
Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan berbagai pihak terkait, Mahulu berpotensi menjadi salah satu daerah penghasil jagung utama di Indonesia. Hal ini diharapkan akan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Program ini diyakini akan berdampak positif jangka panjang bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.