Australia Dukung Indonesia Gabung OECD dan CPTPP: Sejarah Hubungan Kuat Kedua Negara
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan dukungan penuh negaranya terhadap Indonesia untuk bergabung sebagai anggota penuh OECD dan CPTPP, mengingat sejarah hubungan kuat kedua negara.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, secara resmi menyatakan dukungan negaranya terhadap upaya Indonesia untuk menjadi anggota penuh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP). Pernyataan dukungan ini disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 15 Mei 2023. Dukungan ini diberikan sebagai respons atas permintaan Presiden Prabowo yang melihat Australia sebagai anggota penting OECD dan ketua CPTPP tahun ini.
"Bapak Presiden, saya pastikan Australia mendukung (Indonesia) bergabung OECD, dan masuk ke dalam CPTPP," tegas PM Albanese. Presiden Prabowo pun menyampaikan terima kasih atas dukungan tersebut, menekankan pentingnya peran Australia dalam proses keanggotaan Indonesia di kedua organisasi internasional tersebut. Pertemuan ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia yang telah terjalin erat sejak masa kemerdekaan.
PM Albanese menekankan hubungan historis yang kuat antara kedua negara, mengingat dukungan Australia terhadap kemerdekaan Indonesia sejak awal. "Kami tidak menunggu izin dari negara-negara kolonial yang berada jauh di belahan dunia sana. Dukungan ini adalah pilihan Australia, dan sikap ini digerakkan oleh nilai-nilai Australia," ungkap PM Albanese, mengingat dukungan Partai Buruh Australia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Ben Chifley pada masa awal kemerdekaan Indonesia.
Dukungan Australia yang Konsisten
PM Albanese lebih lanjut menjelaskan dukungan Australia terhadap Indonesia tidak hanya bersifat politis, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat sipil. Ia mencontohkan solidaritas serikat dagang Australia yang memboikot kapal-kapal Belanda sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Indonesia melawan blokade Belanda. "Gerakan yang dimotori serikat dagang di Australia juga menunjukkan solidaritas yang kuat untuk perjuangan rakyat Indonesia. Bapak Presiden, saat ayah Bapak berjuang mengumpulkan dukungan internasional untuk menentang aksi blokade Belanda, buruh-buruh di Australia memboikot kapal-kapal Belanda untuk sandar di pelabuhan-pelabuhan Australia," jelasnya.
Hubungan erat ini, menurut PM Albanese, didasari oleh nilai-nilai dan kepentingan bersama dalam mewujudkan stabilitas, kemakmuran, dan keamanan regional. "Rakyat Australia dan rakyat Indonesia bersama-sama berjuang untuk mewujudkan stabilitas, kemakmuran, dan keamanan di kawasan, bersandar pada nilai-nilai dan kepentingan yang sama," tambahnya. Kunjungan kenegaraan PM Albanese ke Indonesia ini juga mencakup pertemuan bilateral antara delegasi Pemerintah Indonesia dan Australia.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno Marsudi, dan beberapa menteri lainnya. Setelah pertemuan bilateral, Presiden Prabowo dan PM Albanese menyampaikan pernyataan bersama kepada wartawan dari Indonesia dan Australia. Sebagai penutup kunjungan kenegaraan, Presiden Prabowo menjamu PM Albanese dan delegasi Australia santap siang dengan hidangan khas Indonesia.
Kerja Sama Ekonomi yang Menguntungkan
Keanggotaan Indonesia dalam OECD dan CPTPP diharapkan akan semakin memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia. OECD, sebagai organisasi internasional yang fokus pada kebijakan ekonomi dan pembangunan, akan memberikan akses Indonesia pada standar dan praktik terbaik dalam tata kelola ekonomi. Sementara CPTPP, sebagai perjanjian perdagangan bebas, akan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia di kawasan Asia-Pasifik.
Dukungan Australia terhadap keanggotaan Indonesia di kedua organisasi ini menunjukkan komitmen Australia untuk memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan. Hal ini juga sejalan dengan upaya Indonesia untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan memperluas akses pasar internasional. Dengan dukungan Australia, Indonesia diharapkan dapat segera bergabung sebagai anggota penuh OECD dan CPTPP, sehingga dapat memperoleh manfaat ekonomi dan pembangunan yang lebih besar.
Secara keseluruhan, kunjungan kenegaraan PM Albanese ke Indonesia menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Dukungan Australia terhadap keanggotaan Indonesia di OECD dan CPTPP menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan pembangunan, serta melanjutkan persahabatan yang telah terjalin sejak masa kemerdekaan Indonesia.