Ayah Orsi di RSUD Karawang, Tuntut Keadilan Atas Meninggalnya Bayi
Edwin Septian, warga Karawang, berorasi di RSUD Karawang menuntut pertanggungjawaban atas meninggalnya bayinya diduga akibat kelalaian medis saat persalinan.

Seorang ayah, Edwin Septian, warga Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melakukan aksi orasi seorang diri di depan RSUD Karawang pada Senin. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas meninggalnya bayinya yang baru lahir setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit tersebut. Kejadian ini terjadi setelah proses persalinan istrinya pada 29 April 2025, menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan memicu tuntutan akan pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit.
Dengan menggunakan pengeras suara, Edwin menyampaikan tuntutannya di depan lobi RSUD Karawang. Ia meminta pihak rumah sakit dan tenaga medis yang menangani istrinya untuk memberikan penjelasan dan pertanggungjawaban atas meninggalnya sang bayi. Edwin merasa ada kejanggalan dan dugaan kesalahan dalam penanganan medis yang menyebabkan kematian anaknya. Kehilangan anak pertamanya yang telah dinanti bertahun-tahun membuat Edwin sangat terpukul dan bertekad untuk mencari keadilan.
Dugaan kesalahan medis ini muncul setelah Edwin melakukan kajian menyeluruh terkait penanganan istrinya selama proses persalinan. Ia berharap agar kasus ini dapat menjadi pembelajaran dan mendorong perbaikan sistem penanganan pasien, khususnya ibu hamil, di RSUD Karawang. Tuntutannya bukan hanya berupa klarifikasi, tetapi juga perubahan sistem yang mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Dugaan Kelalaian Medis dan Tuntutan Keadilan
Edwin Septian menduga adanya kelalaian dalam penanganan medis yang menyebabkan kematian bayinya. Ia merasa pihak rumah sakit perlu bertanggung jawab atas kejadian ini. "Saya meminta pertanggungjawaban pihak RSUD Karawang atas meninggalnya anak saya," ujar Edwin dalam orasinya. Ia menekankan pentingnya audit menyeluruh terhadap prosedur dan penanganan pasien ibu hamil di rumah sakit tersebut.
Kehilangan anak pertama yang telah lama dinantikan tentu menjadi pukulan berat bagi Edwin dan keluarganya. Rasa kehilangan ini diperparah oleh dugaan kesalahan medis yang terjadi. Oleh karena itu, tuntutan Edwin bukan hanya sekedar penjelasan, melainkan juga perubahan sistem agar kejadian serupa tidak terulang pada pasien lain.
Edwin berharap agar kasus ini dapat menjadi momentum perbaikan sistem pelayanan kesehatan di RSUD Karawang, khususnya dalam penanganan pasien ibu hamil. Ia ingin agar pihak rumah sakit bertanggung jawab dan memberikan komitmen untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari. Aksi orasinya merupakan bentuk perjuangan untuk mendapatkan keadilan dan memastikan keselamatan pasien lainnya.
Tanggapan Pihak RSUD Karawang
Menanggapi tuntutan Edwin, Direktur RSUD Karawang, Andi Sariful Alam, menyatakan bahwa pihak rumah sakit akan melakukan audit internal. Audit ini bertujuan untuk mengungkap secara pasti apa yang sebenarnya terjadi selama proses persalinan dan perawatan istri Edwin. "Kami akan melakukan audit internal untuk mengetahui secara pasti kejadian yang sebenarnya," kata Andi Sariful Alam.
Pernyataan dari Direktur RSUD Karawang ini menunjukkan komitmen pihak rumah sakit untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Hasil audit internal diharapkan dapat memberikan penjelasan yang transparan dan akuntabel kepada keluarga Edwin serta masyarakat luas. Proses audit ini menjadi langkah penting dalam upaya mencari keadilan dan mencegah terjadinya kelalaian medis serupa di masa depan.
Proses audit internal ini akan melibatkan tim yang independen dan kompeten untuk meninjau seluruh aspek penanganan medis yang diberikan kepada istri Edwin. Hasil audit akan menjadi dasar bagi pihak rumah sakit untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dan memastikan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh pasiennya.
Kejadian ini menjadi sorotan publik dan menuntut transparansi dari pihak RSUD Karawang. Publik berharap agar audit internal dilakukan secara objektif dan hasilnya diumumkan kepada publik untuk memberikan rasa keadilan bagi keluarga Edwin dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Proses ini juga menjadi evaluasi bagi sistem pelayanan kesehatan di RSUD Karawang.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan dan evaluasi terhadap pelayanan medis di rumah sakit. Harapannya, audit internal yang dilakukan oleh RSUD Karawang dapat memberikan penjelasan yang memuaskan bagi keluarga korban dan menjadi pembelajaran bagi seluruh tenaga medis untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan.