Badui: Libur Panjang Ramaikan Wisata Alam Banten
Wisata alam Badui di Lebak, Banten, dipadati pengunjung selama libur panjang, menikmati keindahan alam dan tantangan perjalanan menuju lokasi-lokasi menarik seperti jembatan Gajeboh.

Kawasan wisata alam Badui di Kabupaten Lebak, Banten, ramai dikunjungi wisatawan selama libur panjang akhir Januari 2024. Ribuan orang, sebagian besar datang bersama keluarga dan rombongan, menghabiskan waktu liburan di destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam dan petualangan menarik ini. Salah satunya adalah Salmawati (25) dari Jakarta, yang mengunjungi Badui bersama komunitasnya. Mereka memulai perjalanan dari Jakarta pukul 07.00 WIB dan tiba di Terminal Ciboleger sekitar pukul 12.00 WIB.
Perjalanan menuju Kampung Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, disambut hangat oleh masyarakat adat Badui. Kawasan ini terkenal dengan panorama alamnya yang masih asri, ditumbuhi pepohonan besar dan hutan belukar. Banyak pengunjung yang penasaran ingin melihat keindahan alam Badui tersebut.
Salah satu daya tarik utama adalah jembatan gantung Gajeboh. Jembatan bambu sepanjang tujuh meter dan selebar satu meter ini, meskipun terlihat sederhana, mampu menahan beban hingga 20 orang. Untuk mencapai jembatan ini, pengunjung harus berjalan kaki sekitar tiga kilometer melewati jalan setapak yang cukup menantang; melewati hutan belukar, tebing curam, dan tanjakan terjal. Tantangan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Kondisi medan yang cukup ekstrem membuat beberapa pengunjung, terutama yang berusia di atas 60 tahun, memilih untuk kembali ke Ciboleger.
Muktar (50) dari Tangerang Selatan, yang datang bersama keluarganya, merasakan langsung tantangan perjalanan menuju jembatan Gajeboh. Hujan yang mengguyur membuat jalan setapak menjadi licin dan perjalanan menjadi lebih melelahkan. Namun, kelelahan terbayar lunas dengan menikmati kelezatan durian khas Badui. Pengalaman unik lainnya dibagikan oleh Ujang (20), mahasiswa dari Jakarta. Ia bersama rombongannya melakukan perjalanan jauh hingga ke Kampung Cibeo di Badui Dalam, menempuh perjalanan kaki selama lima jam sejauh 14 kilometer dari Ciboleger. Perjalanan yang cukup melelahkan melewati hutan dan tebing curam, tetapi memberikan pengalaman tak terlupakan.
Sekretaris Desa Kanekes, Medi, menyatakan bahwa jumlah pengunjung selama libur panjang mencapai 1.500 orang. Pihak desa mengimbau para wisatawan untuk mematuhi peraturan yang berlaku, seperti tidak berenang di sungai dan menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kehadiran wisatawan yang ramai ini tentu berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar, khususnya di Desa Kanekes.
Libur panjang dimanfaatkan banyak orang untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Wisata alam Badui, dengan tantangan dan keindahannya yang unik, menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari pengalaman liburan yang berbeda. Keindahan alam Badui sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk kembali lagi di waktu mendatang.
Para wisatawan yang berkunjung ke Badui tidak hanya menikmati keindahan alam, namun juga dapat belajar mengenai budaya dan kehidupan masyarakat adat Badui. Hal ini menjadi nilai tambah bagi destinasi wisata ini.