Target Kunjungan Wisata Seba Badui 2025 Capai 35 Ribu Orang
Pemerintah Kabupaten Lebak menargetkan 35 ribu wisatawan akan mengunjungi perayaan tradisi Seba Badui tahun 2025 di Rangkasbitung, Banten, meningkat dari tahun sebelumnya.

Lebak, 2 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, memasang target tinggi untuk perayaan tradisi ritual Seba Badui tahun 2025. Acara yang dipusatkan di Alun-Alun Rangkasbitung pada 2-4 Mei mendatang ini diharapkan mampu menarik 35 ribu wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Target ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 30 ribu pengunjung. Perhelatan budaya ini juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui penjualan produk kerajinan dan kuliner khas daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayidin, menyampaikan optimismenya terkait target tersebut. Beliau menjelaskan bahwa perayaan Seba Badui 2025 merupakan tahun keempat acara ini masuk dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Program KEN bertujuan untuk mempromosikan event budaya unggulan Indonesia ke kancah nasional dan internasional, sekaligus meningkatkan potensi ekonomi kreatif lokal.
Seba Badui sendiri merupakan tradisi tahunan masyarakat Badui sebagai ungkapan syukur atas hasil bumi yang melimpah. Acara ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat Badui Luar dan Badui Dalam, dengan puncak acara berupa persembahan kepada kepala daerah, Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki dan Gubernur Banten Andra Soni. Keikutsertaan masyarakat Badui Dalam dalam perjalanan sejauh 35 kilometer dari Kampung Badui Dalam menuju Rangkasbitung menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Pameran Ekonomi Kreatif dan Produk Khas Badui
Salah satu daya tarik Seba Badui adalah pameran ekonomi kreatif yang menampilkan beragam produk kerajinan dan kuliner khas daerah. Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal akan menempati 40 gerai atau kios untuk memamerkan dan menjual produk-produk unggulan mereka. Berbagai kerajinan khas Badui seperti kain tenun tradisional, tas koja, batik, lomar, baju kampret, selendang, dan madu hutan akan ditawarkan dengan harga mulai dari Rp25 ribu hingga Rp750 ribu.
Keberadaan pameran ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Para pelaku UMKM dapat meningkatkan pendapatan mereka, sekaligus mempromosikan produk-produk lokal ke pasar yang lebih luas. Hal ini sejalan dengan tujuan program KEN untuk memberdayakan ekonomi kreatif di daerah.
Selain kerajinan Badui, pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan kuliner khas daerah Lebak. Keragaman produk yang ditawarkan diharapkan akan semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan merasakan langsung kekayaan budaya dan kuliner Banten.
Seba Gede dan Ritual Adat Badui
Perayaan Seba Badui 2025 tergolong sebagai Seba Gede (Seba besar), dengan jumlah peserta mencapai 1.769 orang dari masyarakat Badui Luar dan Badui Dalam. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan Seba kecil yang biasanya melibatkan sekitar 1.200 orang. Kehadiran sekitar 100 warga Badui Dalam yang menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki menambah nilai spiritual dan kearifan lokal pada acara ini.
Perjalanan panjang yang dilakukan oleh warga Badui Dalam, dimulai sejak subuh dan tiba di Rangkasbitung sekitar pukul 13.00 WIB, merupakan bagian integral dari ritual Seba Badui. Perjalanan ini menjadi simbol pengabdian dan rasa syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa. Upacara ritual Seba Badui sendiri merupakan puncak dari rangkaian adat masyarakat Badui setelah menjalani tradisi Kawalu, berupa puasa selama tiga bulan.
Sekretaris Desa Kanekes, Medi, menjelaskan bahwa Seba Badui tidak hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta nilai-nilai toleransi. Acara ini mencerminkan keberagaman suku, budaya, sosial, dan agama yang ada di Indonesia.
Dengan adanya target kunjungan yang tinggi dan program KEN, diharapkan perayaan Seba Badui 2025 akan semakin sukses dan memberikan dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Lebak.