Bandar Narkoba Singkawang Divonis 7 Tahun Penjara, Kasasi Dilanjutkan ke MA
Pengadilan Tinggi Pontianak menaikkan hukuman bandar narkoba Withman alias Ewit menjadi 7 tahun penjara setelah banding Kejaksaan Negeri Singkawang dikabulkan, namun Withman mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Singkawang, Kalimantan Barat - Dalam sebuah perkembangan terbaru dalam kasus peredaran narkoba di Singkawang, Pengadilan Tinggi Pontianak telah mengabulkan banding Kejaksaan Negeri Singkawang terhadap vonis ringan yang dijatuhkan kepada Withman alias Ewit alias Wiwit, seorang bandar narkoba yang ditangkap oleh Bareskrim Mabes Polri. Putusan banding tersebut diumumkan pada 14 Januari 2025 dan diterima Kejaksaan Negeri Singkawang pada 4 Februari 2025.
Withman, yang diduga sebagai bandar narkoba sekaligus pelaku tindak pidana pencucian uang (TPPU), awalnya divonis 1 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Singkawang, jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa selama 8 tahun. Kejaksaan Negeri Singkawang pun mengajukan banding pada 3 Desember 2024.
Putusan Banding dan Kasasi
Pengadilan Tinggi Pontianak kemudian memperberat hukuman Withman menjadi 7 tahun penjara. Putusan tersebut juga menyatakan Withman terbukti bersalah melakukan TPPU sebagaimana dakwaan alternatif kedua primer penuntut umum. Selain hukuman penjara, Withman juga diwajibkan membayar denda Rp1 miliar, atau jika tidak dibayarkan, akan diganti dengan pidana kurungan 6 bulan. Barang bukti dalam kasus ini dinyatakan sesuai dengan tuntutan jaksa.
Tidak terima dengan putusan banding tersebut, Withman melalui kuasa hukumnya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) pada 5 Februari 2025. Saat ini, Kejaksaan Negeri Singkawang masih menunggu putusan kasasi dari MA.
Reaksi Kejaksaan dan Rincian Kasus
Kepala Kejaksaan Negeri Singkawang, Nur Handayani, menyatakan bahwa putusan Pengadilan Tinggi Pontianak telah diterima. Sementara itu, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Singkawang, Heri Susanto, mengaku puas dengan putusan tersebut karena hukuman yang dijatuhkan mendekati tuntutan jaksa (8 tahun).
Kasus ini bermula dari penangkapan Withman oleh Bareskrim Mabes Polri di Singkawang. Dalam penangkapan tersebut, disita aset Withman senilai Rp30 miliar, termasuk beberapa rekening bank. Analisis Bareskrim Polri terhadap rekening Withman sejak 2017 hingga 2024 menunjukkan perputaran transaksi jaringan mencapai Rp200 miliar.
Kesimpulan
Kasus Withman menyoroti kompleksitas peredaran narkoba dan TPPU di Indonesia. Putusan Pengadilan Tinggi Pontianak yang menaikkan hukumannya menjadi 7 tahun penjara merupakan langkah maju dalam penegakan hukum. Namun, proses hukum masih berlanjut dengan pengajuan kasasi ke MA, yang akan menentukan keputusan akhir dalam kasus ini. Publik menantikan putusan MA untuk melihat bagaimana keadilan ditegakkan dalam kasus peredaran narkoba dan TPPU yang melibatkan aset bernilai fantastis ini.