Bangka Tengah Optimalkan PKBM untuk Tingkatkan IPM
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah optimalkan 11 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di enam kecamatan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan memberikan akses pendidikan bagi warga putus sekolah.

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, gencar mengoptimalkan fungsi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di enam kecamatan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi warga yang putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan formal. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah, Sihombing, pada Selasa, 04/03.
Menurut Sihombing, peran PKBM sangat krusial dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. "Peran PKBM ini sangat penting untuk menampung warga yang putus sekolah atau mereka yang tidak lagi mengikuti jenjang pendidikan reguler," kata Sihombing.
Program ini terbukti efektif, terbukti dari jumlah peserta didik yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat Bangka Tengah untuk memperoleh ijazah setingkat SD, SMP, maupun SMA melalui jalur non-formal ini.
Optimalisasi PKBM di Bangka Tengah
Saat ini, Kabupaten Bangka Tengah telah memiliki 11 unit PKBM yang tersebar di enam kecamatan. Di Kecamatan Koba, terdapat lima PKBM yaitu PKBM Kuttab Zaid Bin Tsabit, Perintis, Rumah Inspirasi, Utsman Bin Affan, dan SPNF SKB Bangka Tengah. Sementara di kecamatan lain, terdapat PKBM Atap Langit dan Sabar Menanti di Pangkalanbaru; PKBM Bintang Prestasi di Sungaiselan; PKBM Milenial di Simpangkatis; PKBM Pesisir di Namang; dan PKBM Terpadu di Lubuk Besar.
Ke-11 PKBM tersebut menampung total 2.018 peserta didik. Rinciannya, 366 peserta didik mengikuti paket A (setingkat SD), 739 peserta didik mengikuti paket B (setingkat SMP), dan 913 peserta didik mengikuti paket C (setingkat SMA). Jumlah ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan melalui jalur PKBM.
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas PKBM. Hal ini dilakukan untuk memastikan PKBM dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan memenuhi kebutuhan pendidikan di setiap kecamatan. "Saat ini baru tercatat sebanyak 11 PKBM, bisa saja terjadi penambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan," ujar Sihombing.
Meningkatkan IPM Bangka Tengah
Optimalisasi PKBM juga diyakini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bangka Tengah. Saat ini, IPM Bangka Tengah masih berada di angka 72,36. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi IPM adalah tingkat pendidikan masyarakat.
Dengan menyediakan akses pendidikan yang lebih luas melalui PKBM, diharapkan angka IPM Bangka Tengah dapat meningkat. "IPM itu dapat dilihat dari berbagai dimensi dasar salah satunya adalah ilmu pengetahuan atau lama pendidikan masyarakat daerah ini," jelas Sihombing. Program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bangka Tengah.
Keberadaan PKBM juga menjadi solusi bagi masyarakat yang terkendala jarak, waktu, atau biaya untuk mengikuti pendidikan formal. Dengan adanya PKBM, mereka tetap memiliki kesempatan untuk mendapatkan ijazah dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. Optimalisasi PKBM merupakan salah satu strategi yang dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Harapannya, dengan akses pendidikan yang lebih luas, masyarakat Bangka Tengah dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.