Bangka Belitung Gencarkan Program Kembali Sekolah: Tingkatkan SDM dan Angka Partisipasi
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menggencarkan program agar siswa putus sekolah dapat kembali melanjutkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Bangka Belitung, 19 Januari 2024 - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kembali giat mengkampanyekan program 'kembali ke sekolah' bagi anak-anak putus sekolah. Tujuannya mulia: meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah yang dikenal sebagai Negeri Serumpun Sebalai ini.
Penjabat Gubernur Kepulauan Babel, Sugito, menekankan pentingnya program ini. Saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Abdul Mu'ti, di Pangkalpinang, Minggu lalu, Sugito menyampaikan harapannya agar program ini mampu menarik anak-anak putus sekolah kembali ke bangku pendidikan. Ia mengakui, angka rata-rata lama sekolah di Babel masih perlu perbaikan.
Mengapa program ini penting? Sugito menjelaskan bahwa angka rata-rata lama sekolah di tahun 2024 baru mencapai 8,33 tahun. Rendahnya angka ini, menurutnya, terkait dengan kebiasaan anak muda yang lebih memilih bekerja di sektor pertambangan dan perkebunan daripada melanjutkan pendidikan. Hal ini juga berkontribusi pada tingginya angka putus sekolah dan rendahnya partisipasi sekolah.
Ia menambahkan, "Angka putus sekolah ini cukup tinggi karena banyak orang tua yang mengajak anak-anaknya untuk bekerja. Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencegah hal ini."
Data menunjukkan capaian angka partisipasi kasar (APK) di Babel. Pada jenjang SD/MI, APK mencapai 106,4 persen; SMP/MTs, 88,74 persen; dan SMK/SMA/MA, 87,02 persen. Meskipun SD/MI dan SMA/SMK/MA melampaui rata-rata nasional, APK SMP/MTs masih di bawah rata-rata nasional. Sementara itu, APK perguruan tinggi di Babel masih menjadi perhatian. Pada 2023, APK perguruan tinggi hanya 18,19 persen, meningkat sedikit menjadi 20,14 persen di tahun 2024. Walaupun ada peningkatan 1,95 persen, Babel masih menempati peringkat terendah ketiga secara nasional.
Pemprov Babel berupaya meningkatkan angka rata-rata lama sekolah melalui berbagai program. Upaya tersebut meliputi peningkatan akses pendidikan dengan membangun sekolah dan ruang kelas baru, memberikan beasiswa, dan bantuan operasional pendidikan untuk sekolah swasta. Pemerintah juga gencar mensosialisasikan pentingnya pendidikan tinggi hingga ke desa-desa, memanfaatkan dana desa untuk beasiswa perguruan tinggi.
Program beasiswa dan sosialisasi di tingkat desa diharapkan dapat mendorong lebih banyak anak muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas SDM Babel melalui berbagai program inovatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Kesimpulannya, gerakan kembali bersekolah di Bangka Belitung merupakan upaya penting untuk meningkatkan kualitas SDM dan mengatasi masalah angka putus sekolah yang masih tinggi. Berbagai strategi telah dan akan terus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut.