Banjarnegara Bangun Huntara untuk Korban Tanah Bergerak Ratamba, Mulai Februari 2025
Pemkab Banjarnegara berencana membangun hunian sementara (huntara) bagi 16 keluarga korban tanah bergerak di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, mulai pertengahan Februari 2025, dengan kemungkinan pembangunan hunian tetap (huntap) jika anggaran mencukupi.
![Banjarnegara Bangun Huntara untuk Korban Tanah Bergerak Ratamba, Mulai Februari 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191709.217-banjarnegara-bangun-huntara-untuk-korban-tanah-bergerak-ratamba-mulai-februari-2025-1.jpg)
Banjarnegara, Jawa Tengah - Bencana tanah bergerak yang terjadi di Dusun Kalireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara pada 20 Januari 2025 lalu, telah mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah warga dan fasilitas umum. Akibatnya, 16 keluarga atau sekitar 41 jiwa mengungsi. Sebagai respons cepat, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berencana membangun hunian sementara (huntara) untuk para korban.
Pembangunan Huntara di Ratamba Dimulai Februari 2025
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara, Tursiman, pembangunan huntara ditargetkan dimulai pada pertengahan Februari 2025. Hal ini disampaikan usai rapat koordinasi yang melibatkan berbagai dinas dan lembaga terkait pada Selasa, 11 Februari 2025. "Kami baru saja rapat dengan mengumpulkan semua dinas termasuk lembaga-lembaga yang berkenan membantu penanganan bencana yang ada di Banjarnegara," ujar Tursiman.
Keputusan untuk membangun huntara didasarkan pada hasil kajian geologi yang menyatakan lahan di lokasi bencana tidak layak huni. Oleh karena itu, relokasi warga ke lokasi yang lebih aman menjadi solusi terbaik. "Berdasarkan hasil kajian geologi, lahan di lokasi bencana tanah bergerak tersebut tidak layak huni, sehingga tidak direkomendasikan untuk dibangun rumah lagi," jelas Tursiman.
Untungnya, warga masih memiliki lahan di luar zona bahaya. Huntara, bahkan mungkin huntap (hunian tetap), akan dibangun di lahan tersebut. "Kebetulan warga masih memiliki lahan di luar zona bahaya tanah bergerak, sehingga nantinya huntara maupun huntap akan dibangun di atas lahan tersebut," tambahnya.
Kemungkinan Pembangunan Huntap
Tursiman menambahkan, jika anggaran mencukupi, pemerintah daerah tidak menutup kemungkinan untuk langsung membangun hunian tetap (huntap) bagi para korban. "Nanti kalau ada anggaran yang cukup ya akan langsung kami huntapkan (dibuatkan hunian tetap, red.), tapi sekarang sesuai standar ya huntara," tegasnya.
Pemilihan pertengahan Februari sebagai waktu dimulainya pembangunan didasarkan pada pertimbangan cuaca. Intensitas hujan yang mulai berkurang mengurangi risiko bencana hidrometeorologi. "Terkait dengan hal itu, dia mengatakan Pemkab Banjarnegara berencana memulai pembangunan huntara tersebut pada pertengahan bulan Februari karena saat sekarang sudah jarang terjadi hujan, sehingga potensi terjadinya bencana hidrometeorologi mulai berkurang," kata Tursiman.
Kronologi Bencana Tanah Bergerak
Bencana tanah bergerak di Desa Ratamba terjadi pada Senin, 20 Januari 2025, pukul 18.00 sampai 22.00 WIB, akibat hujan lebat. Bencana ini merusak beberapa rumah warga, satu mushalla, dan menyebabkan retak-retak pada ruas jalan provinsi yang menghubungkan Karangkobar dengan Batur. Awalnya, 13 keluarga (41 jiwa) mengungsi. Namun, jumlah pengungsi bertambah menjadi 16 keluarga seiring dengan bertambahnya kerusakan rumah.
Saat ini, BPBD Banjarnegara fokus menyelesaikan penanganan kerusakan akibat bencana. "Minimal secara darurat kita atasi. Oleh karena itu, kami melakukan konsolidasi terkait dengan penanganan tersebut," pungkas Tursiman. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan bantuan dan perlindungan bagi warga yang terdampak bencana.