BPBD Banjarnegara Inventarisasi Dampak Pergerakan Tanah di Ratamba
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menginventarisir dampak pergerakan tanah di Desa Ratamba, yang menyebabkan kerusakan rumah, bangunan umum, dan peningkatan jumlah pengungsi, serta meminta kajian dari Badan Geologi.

Pergerakan tanah di Dusun Kalireng, Desa Ratamba, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memaksa BPBD setempat untuk bergerak cepat. Sejak hujan lebat pada Senin, 20 Januari 2024, pukul 18.00 hingga 22.00 WIB, pergerakan tanah mengakibatkan kerusakan signifikan di wilayah tersebut. Hal ini membuat BPBD Banjarnegara langsung melakukan inventarisasi dampak bencana untuk menentukan langkah penanggulangan yang tepat.
Menurut Andri Sulistyo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, inventarisasi ini mencakup kerusakan rumah penduduk, bangunan umum, dan fasilitas lainnya. Langkah ini, berdasarkan perintah Penjabat Bupati Banjarnegara, bertujuan untuk memastikan penanganan yang efektif dan efisien. Tidak hanya itu, jumlah personel yang dibutuhkan untuk menangani rumah warga dan fasilitas umum juga akan dievaluasi.
Pergerakan tanah di Ratamba masih terus terjadi, menyebabkan peningkatan jumlah pengungsi. Awalnya tercatat 13 keluarga, kini jumlah pengungsi bertambah menjadi 18 keluarga. Lima keluarga baru mengungsi karena rumah mereka terancam oleh kondisi tanah yang masih labil dan rawan pergerakan. Rasa takut dan kekhawatiran warga menjadi alasan utama peningkatan jumlah pengungsi.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, BPBD Banjarnegara telah mengirimkan surat resmi kepada Badan Geologi. Tujuannya adalah untuk meminta kajian menyeluruh mengenai pergerakan tanah di Desa Ratamba. Hasil kajian Badan Geologi sangat dinantikan untuk menentukan langkah-langkah penanganan jangka panjang yang tepat.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara, Tursiman, menjelaskan bahwa hujan lebat memicu pergerakan tanah yang merusak beberapa rumah warga dan sebuah mushalla. Tidak hanya itu, ruas jalan provinsi penghubung Karangkobar dan Batur juga mengalami keretakan. Akibatnya, arus lalu lintas di jalur tersebut terganggu.
Bencana ini juga berdampak pada 41 jiwa dari 13 keluarga yang awalnya mengungsi ke rumah saudara mereka di tempat yang lebih aman. Kondisi ini menggambarkan urgensi penanganan cepat dan tepat untuk meminimalisir dampak lebih lanjut dari pergerakan tanah.
BPBD Banjarnegara berkomitmen penuh untuk membantu warga terdampak. Inventarisasi kerusakan dan koordinasi dengan Badan Geologi merupakan langkah awal untuk memastikan penanggulangan bencana yang terintegrasi dan efektif. Semoga dengan langkah-langkah yang dilakukan, dampak pergerakan tanah di Desa Ratamba dapat segera diminimalisir dan warga dapat kembali ke kehidupan normal.