Banjir Jabodetabek: Basarnas Kerahkan Tim dan Peralatan dari Jakarta dan Bandung
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengerahkan tim dan peralatan dari Jakarta dan Bandung untuk membantu korban banjir di Jabodetabek, terutama Bekasi yang terdampak terparah, akibat hujan ekstrem beberapa hari terakhir.

Banjir besar melanda wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang) setelah hujan deras mengguyur beberapa hari terakhir. Banjir yang merendam pemukiman hingga 1-4 meter ini telah memaksa Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk mengerahkan sumber daya guna membantu para korban. Kepala Basarnas, Muhammad Syafii, menyatakan bahwa tim dan peralatan telah dikirim dari Jakarta dan Bandung untuk membantu operasi evakuasi.
Menurut keterangan Syafii di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa, operasi penyelamatan dilakukan secara terkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Kami telah mengerahkan sumber daya kami dari Jakarta dan Bandung," ujarnya. Selain perahu karet, Basarnas juga menggunakan peralatan SAR lainnya seperti drone untuk memetakan dan mengidentifikasi korban yang masih terjebak di rumah mereka.
Hujan ekstrem yang terjadi, terutama di Bogor pada Minggu, 2 Maret 2025, dengan intensitas lebih dari 110 mm dalam sehari, seperti yang dilaporkan oleh Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menjadi penyebab utama meluapnya sungai Ciliwung. Hal ini mengakibatkan banjir bandang di hulu dan banjir besar di hilir yang melanda Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Basarnas telah melakukan operasi penyelamatan di sembilan wilayah berdasarkan permintaan yang diterima melalui pusat panggilan mereka.
Tim SAR Dikerahkan ke Wilayah Terdampak
Tim Basarnas yang diterjunkan ke lapangan bertugas melakukan evakuasi dan penyelamatan korban banjir. Mereka bekerja sama dengan instansi terkait lainnya untuk memastikan keselamatan warga yang terdampak. Peralatan canggih seperti drone digunakan untuk memetakan daerah terdampak dan membantu proses pencarian dan penyelamatan. Prioritas utama adalah menyelamatkan nyawa dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Penanganan banjir ini melibatkan koordinasi yang erat antara berbagai pihak. Kerja sama antara Basarnas, BNPB, dan pemerintah daerah sangat penting dalam memastikan efektivitas operasi penyelamatan dan penanggulangan bencana. Proses evakuasi dan bantuan logistik terus dilakukan untuk meringankan beban para korban banjir.
Kepala Basarnas juga menekankan pentingnya respon cepat dan tepat dalam menghadapi bencana alam seperti banjir. Dengan adanya koordinasi yang baik dan pemanfaatan teknologi, diharapkan proses penyelamatan dapat berjalan dengan lancar dan meminimalisir korban jiwa.
Dampak Banjir dan Upaya Penanggulangan
Banjir yang melanda Jabodetabek mengakibatkan kerugian material dan dampak sosial yang signifikan. Banyak rumah dan infrastruktur publik terendam air, menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu. Selain evakuasi, Basarnas juga fokus pada upaya penanggulangan dampak banjir, termasuk pemulihan infrastruktur dan distribusi bantuan kemanusiaan.
Pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya juga berperan aktif dalam memberikan bantuan kepada korban banjir. Bantuan berupa makanan, minuman, obat-obatan, dan tempat penampungan sementara diberikan kepada para pengungsi. Upaya pemulihan infrastruktur juga dilakukan untuk mengembalikan kondisi normal wilayah yang terdampak.
Peristiwa banjir ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Peningkatan sistem peringatan dini, pengelolaan daerah aliran sungai, dan infrastruktur yang tahan banjir sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan juga menjadi kunci dalam upaya pencegahan bencana.
Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Basarnas dan sejumlah pejabat lainnya ke Istana Kepresidenan untuk menerima laporan dan membahas langkah-langkah penanggulangan banjir. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani bencana ini dan memastikan keselamatan warga.
Meskipun hujan deras telah mereda, upaya penyelamatan dan pemulihan masih terus dilakukan. Basarnas dan instansi terkait lainnya tetap siaga untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Semoga situasi dapat segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.