Banjir Pekanbaru Terjang 38 Ribu Jiwa, Pemkot Berupaya Maksimal Penanganan
Banjir di Pekanbaru akibat luapan Sungai Siak telah melanda 38 ribu jiwa, Pemkot Pekanbaru berupaya maksimal penuhi kebutuhan logistik warga terdampak.

Banjir yang melanda Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, telah mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan 38 ribu jiwa. Luapan Sungai Siak menjadi penyebab utama bencana ini, dengan Kecamatan Rumbai menjadi wilayah yang paling parah terdampak. Peristiwa ini terjadi pada awal bulan Maret 2024, dan upaya penanganan bencana terus dilakukan oleh pemerintah kota.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyatakan bahwa debit air Sungai Siak telah mulai menurun, sehingga banjir mulai surut. Meskipun demikian, jumlah warga terdampak terus bertambah hingga mencapai puncaknya yaitu 38 ribu jiwa. Pemerintah Kota Pekanbaru berkomitmen untuk memastikan pemenuhan kebutuhan logistik bagi seluruh warga yang terdampak, terutama penyediaan makanan siap saji.
Penanganan bencana ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru. Kerja sama dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan logistik yang terus meningkat.
Penanganan Logistik Warga Terdampak Banjir
Pemenuhan kebutuhan makanan menjadi prioritas utama dalam penanganan banjir ini. Dapur umum di mal pelayanan publik mampu menyediakan hingga 1.000 porsi makanan per hari. Dinsos Pekanbaru juga turut berkontribusi dengan menyiapkan 1.500 porsi makanan per hari, meskipun sebelumnya sempat mencapai 1.700 porsi. Namun, melihat peningkatan kebutuhan, Pemkot Pekanbaru berkolaborasi dengan UMKM untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pembelian makanan dari UMKM dilakukan dengan harga satuan per bungkus. "Total sekali kirim bisa mencapai ribuan porsi, tergantung kebutuhan di lapangan," jelas Agung Nugroho. Distribusi makanan mencapai angka yang signifikan, yaitu rata-rata 7.000 hingga 14.000 porsi per hari. Pemkot memastikan ketersediaan makanan berbuka puasa tepat waktu pada pukul 16.00 WIB, dan persiapan untuk sahur juga tengah dipersiapkan.
Selain makanan, bantuan lain juga disalurkan melalui posko-posko banjir. Kepala Pelaksana BPBD Pekanbaru, Zarman Candra, menyatakan bahwa bantuan telah didistribusikan ke posko-posko di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Sri Meranti. "Kami telah mendistribusikan bantuan bagi para pengungsi. Mereka memilih bertahan di tenda pengungsian karena kondisi lebih aman dibandingkan bertahan di rumah yang terendam banjir," ujar Zarman.
Upaya Pemkot Pekanbaru dalam Mengatasi Banjir
Pemkot Pekanbaru terus memantau perkembangan situasi banjir dan mengoordinasikan bantuan agar tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran kepada warga yang membutuhkan. Koordinasi yang baik antar instansi pemerintah dan kerja sama dengan pihak swasta dan UMKM menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan banjir ini. Pemenuhan kebutuhan logistik menjadi fokus utama, dengan memastikan ketersediaan makanan, air bersih, dan kebutuhan pokok lainnya bagi warga terdampak.
Meskipun debit air Sungai Siak mulai menurun dan banjir mulai surut, upaya penanganan bencana tetap berlanjut. Pemkot Pekanbaru berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada warga terdampak hingga situasi kembali normal. Langkah-langkah antisipasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang juga perlu dipertimbangkan.
Kejadian banjir ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Sistem peringatan dini yang efektif, infrastruktur yang memadai, dan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana sangat krusial untuk mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan oleh banjir di masa mendatang. Semoga upaya pemerintah dan kepedulian masyarakat dapat membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir di Pekanbaru.