Banjir Purwakarta: Ratusan Keluarga Mengungsi Akibat Tanggul Jebol
Ratusan keluarga di Purwakarta, Jawa Barat, mengungsi akibat banjir besar yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Cinangka pada Sabtu malam, 8 Maret 2024.

Banjir besar menerjang Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Sabtu malam, 8 Maret 2024. Peristiwa ini mengakibatkan ratusan keluarga terpaksa mengungsi akibat jebolnya tanggul Sungai Cinangka. Air bah yang menggenangi permukiman warga mencapai ketinggian 1,5 meter, memaksa petugas BPBD setempat melakukan evakuasi darurat.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, langsung meninjau lokasi bencana pada Minggu, 9 Maret 2024, didampingi oleh pejabat BPBD. Beliau menyaksikan langsung dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir tersebut, termasuk ratusan rumah yang terendam dan jalan raya yang terputus aksesnya.
Berdasarkan data BPBD Purwakarta, sebanyak 156 rumah di Desa Babakancikao terendam banjir, memaksa 156 keluarga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Bencana ini menjadi sorotan karena akses penghubung antar kecamatan juga terendam banjir, mengganggu aktivitas masyarakat.
Tanggul Sungai Cinangka Kembali Jebol
Jebolnya tanggul Sungai Cinangka menjadi penyebab utama banjir yang melanda Purwakarta. Peristiwa ini mengingatkan kembali pada banjir besar yang terjadi pada tahun 2010. Setelah pembangunan tanggul, wilayah tersebut relatif aman dari banjir hingga kini. Namun, kerusakan tanggul kali ini memerlukan penanganan segera dan lebih komprehensif.
Bupati Saepul Bahri Binzein menyatakan komitmennya untuk mengatasi permasalahan ini. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera memperkuat tanggul yang rusak. Langkah ini dinilai krusial untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.
Pembangunan kembali tanggul Sungai Cinangka akan difokuskan untuk meningkatkan kekuatan struktur dan daya tahannya terhadap debit air yang tinggi. Harapannya, perbaikan ini akan memberikan perlindungan yang lebih optimal bagi masyarakat sekitar dari ancaman banjir.
Upaya Penanganan Bencana Banjir di Purwakarta
Selain memperkuat tanggul, pemerintah Kabupaten Purwakarta juga telah menyiapkan langkah-langkah strategis lainnya untuk menghadapi bencana banjir. Hal ini meliputi peningkatan sistem peringatan dini, penyediaan tempat pengungsian yang layak, serta pelatihan bagi masyarakat dalam menghadapi bencana.
BPBD Purwakarta terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Selain evakuasi, bantuan berupa makanan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya telah disalurkan kepada para pengungsi. Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran.
Bupati Saepul Bahri Binzein menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam upaya mitigasi bencana. Dengan kerja sama yang solid, diharapkan bencana banjir di Purwakarta dapat diatasi dan dampaknya dapat diminimalisir.
'Dulu memang pernah terjadi banjir pada 2010, namun setelah dibangun tanggul, sudah tak pernah banjir lagi. Sekarang, kembali jebol, tapi kali ini kita akan pastikan kondisi tanggul akan lebih kuat lagi, supaya banjir dan tanggul jebol tidak terulang,' kata Bupati Saepul Bahri Binzein.
Perbaikan tanggul Sungai Cinangka diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan banjir di Purwakarta dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Kesimpulan
Banjir di Purwakarta akibat jebolnya tanggul Sungai Cinangka menjadi pelajaran berharga bagi upaya mitigasi bencana di masa mendatang. Perbaikan infrastruktur dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko bencana serupa.