Banjir Rendam 319 Rumah di Desa Buluh Cina, Riau
Banjir akibat dibukanya pintu Waduk PLTA Koto Panjang merendam 319 rumah di Desa Buluh Cina, Riau, menyebabkan kerugian lahan pertanian dan fasilitas umum.

Banjir melanda Desa Buluh Cina, Kampar, Riau, merendam 319 rumah warga. Peristiwa ini terjadi setelah pintu Waduk PLTA Koto Panjang dibuka, meningkatkan debit air Sungai Kampar, diperparah curah hujan tinggi di hulu sungai. Kondisi ini membuat warga waspada dan mengambil langkah antisipatif.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, peningkatan debit air Sungai Kampar terpantau Senin pagi (20/1/2025). Pembukaan pintu pelimpahan PLTA Koto Panjang dan hujan deras di daerah hulu sungai menjadi penyebab utama naiknya debit air secara signifikan.
Kepala Desa Buluh Cina, Azrianto S, menjelaskan bahwa masyarakat telah melakukan pengecekan debit air dan sosialisasi kewaspadaan banjir. Ketinggian air bervariasi; 10-20 cm di badan jalan, 90-100 cm di beberapa rumah, dan 15-30 cm di masjid serta sekolah.
Warga telah berupaya menyelamatkan diri dan harta benda. Hewan ternak diungsikan ke tempat lebih tinggi, sementara di dalam rumah, warga membuat panggung untuk menyimpan barang dan beristirahat. Langkah antisipasi ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian akibat banjir.
Bencana ini tak hanya merendam rumah warga. Sekitar 8 hektare kebun kelapa sawit, 2 hektare kebun sawit lainnya, dan 3 hektare lahan palawija (pisang, umbi-umbian, labu, mentimun, dan kacang) turut terendam. Kerusakan ini berdampak signifikan terhadap perekonomian warga setempat.
Sebaran rumah terendam meliputi empat dusun: Dusun 1 (80 rumah), Dusun 2 (82 rumah), Dusun 3 (70 rumah), dan Dusun 4 (87 rumah). Totalnya mencapai 319 unit rumah yang terdampak banjir tersebut. Kondisi ini membutuhkan penanganan segera dan bantuan dari pemerintah.
Azrianto berharap pemerintah pusat segera memberikan bantuan kepada warga terdampak dan mempercepat penanganan bencana ini. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangannya.