Banjir Singkawang Kembali Rendam Puluhan Rumah Warga
Hujan deras selama dua hari menyebabkan puluhan rumah di beberapa kelurahan di Singkawang, Kalimantan Barat, terendam banjir hingga 50 cm, Kamis (21/1), memaksa warga untuk memindahkan acara pernikahan.

Banjir kembali menerjang Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 21 Januari 2024, merendam puluhan rumah warga di beberapa kelurahan. Lokasi terdampak meliputi Jalan Pramuka (Kelurahan Sekip Lama), Jalan Suhada dan Lembah Murai (Kelurahan Condong), Jalan Mahad Usman (Kelurahan Semelagi Kecil), serta Jalan Ratu Sepudak (Kelurahan Setapuk Besar), semuanya berada di Kecamatan Singkawang Utara.
Menurut Lurah Setapuk Besar, Lilis Kasianti, sekitar 20 rumah di RT 08, Kecamatan Singkawang Utara, terendam banjir. Hujan deras yang mengguyur Singkawang selama dua hari sebelumnya menjadi penyebab utama bencana ini. Ketinggian air bervariasi, mencapai 20 hingga 50 sentimeter di dalam rumah warga.
Meskipun kondisi memprihatinkan, warga masih bertahan di rumah masing-masing dengan harapan banjir segera surut. Belum ada laporan warga yang mengungsi. Lurah Lilis Kasianti telah mengimbau agar warga yang membutuhkan evakuasi segera melapor, sehingga pemerintah dapat memberikan solusi. Koordinasi dengan pihak sekolah juga dilakukan untuk menyiapkan tempat evakuasi darurat.
Banjir kali ini terbilang lebih parah dibanding sebelumnya. Beberapa rumah yang sebelumnya luput dari genangan, kali ini ikut terendam. Dampaknya sangat terasa, bahkan sebuah acara pernikahan terpaksa dipindahkan ke mushola karena lokasi resepsi terendam banjir.
Antisipasi dampak lebih lanjut juga menjadi perhatian. Lurah Lilis mengimbau orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka yang bermain di sekitar air, mengingat ketinggian air sungai telah mencapai permukaan jalan. Selain itu, pengamanan instalasi listrik, terutama kabel-kabel, juga sangat penting untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di daerah rawan banjir. Koordinasi dan kerjasama antara pemerintah, warga, dan lembaga terkait sangat krusial dalam meminimalisir dampak dan melindungi keselamatan warga. Semoga situasi ini segera membaik dan warga terdampak dapat kembali beraktivitas normal.