Bank DKI Optimistis Ekspansi Kredit di 2025, Dorong Pertumbuhan UKM dan Digitalisasi
Bank DKI optimistis dapat melakukan ekspansi kredit di tahun 2025 berkat kondisi likuiditas yang sehat ditandai rasio LDR 82,99 persen dan rasio CASA 43,70 persen, serta laba bersih Rp779 miliar di tahun lalu.

Jakarta, 14 Februari 2024 - Bank DKI menatap tahun 2025 dengan optimisme tinggi terkait rencana ekspansi kredit. Kondisi keuangan perseroan yang sehat di tahun lalu menjadi landasan keyakinan tersebut. Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) yang tercatat sebesar 82,99 persen dan laba bersih mencapai Rp779 miliar menunjukkan kinerja keuangan yang solid dan siap untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
Kondisi Keuangan yang Sehat Mendukung Ekspansi
Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto, menyatakan optimisme Bank DKI dalam keterangan tertulis, Jumat lalu. Menurutnya, dana murah yang tersedia berkat rasio Current Account Saving Account (CASA) sebesar 43,70 persen akan mendukung efisiensi biaya dana (Cost of Fund) dan memfasilitasi ekspansi kredit. Dengan begitu, Bank DKI memiliki fleksibilitas yang cukup untuk menyalurkan kredit lebih banyak di tahun mendatang.
Keberhasilan Bank DKI membukukan laba bersih yang signifikan juga menjadi faktor penting. Angka Rp779 miliar ini menunjukkan fundamental keuangan yang kuat dan mampu mendukung pengembangan bisnis berbasis digital, sesuai dengan strategi Bank DKI ke depan. Inovasi layanan, pengembangan ekosistem bisnis, dan peningkatan efisiensi operasional menjadi prioritas utama untuk mempercepat akselerasi bisnis.
Pertumbuhan Sektor UKM dan Konsumer
Pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) menjadi salah satu penopang utama kinerja Bank DKI. Pada tahun 2024, penyaluran kredit ke sektor UKM meningkat sebesar 15,47 persen, mencapai Rp2,22 triliun dibandingkan Rp1,93 triliun di tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan kontribusi signifikan sektor UKM terhadap pertumbuhan ekonomi dan portofolio Bank DKI.
Selain UKM, segmen kredit dan pembiayaan konsumer juga menorehkan pertumbuhan positif sebesar 5,85 persen. Total penyaluran kredit dan pembiayaan konsumer mencapai Rp23,39 triliun di tahun 2024, meningkat dari Rp22,10 triliun di tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat dan kepercayaan terhadap layanan keuangan Bank DKI.
Manajemen Risiko yang Efektif
Bank DKI juga menunjukkan kemampuan yang baik dalam manajemen risiko. Rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) gross tercatat sebesar 2,54 persen, sementara NPL nett sebesar 1,06 persen. Angka ini mencerminkan pengelolaan aset dan manajemen risiko yang disiplin dan efektif, sehingga kualitas kredit tetap terjaga dengan baik. Hal ini menjadi kunci penting dalam keberlanjutan dan pertumbuhan Bank DKI.
Strategi ke Depan: Digitalisasi dan Efisiensi
Ke depannya, Bank DKI akan terus fokus pada inovasi layanan dan pengembangan ekosistem bisnis digital. Peningkatan efisiensi operasional juga menjadi prioritas untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan strategi yang terarah dan kondisi keuangan yang sehat, Bank DKI optimistis dapat terus berkontribusi pada perekonomian Jakarta dan Indonesia.
Komitmen Bank DKI terhadap sektor UKM dan konsumer akan terus ditingkatkan. Dukungan terhadap sektor-sektor ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan di Jakarta. Bank DKI akan terus berupaya untuk memberikan solusi keuangan yang inovatif dan terjangkau bagi masyarakat.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Bank DKI menunjukkan kinerja yang positif dan optimistis untuk masa depan. Kondisi likuiditas yang sehat, pertumbuhan sektor UKM dan konsumer, serta manajemen risiko yang efektif menjadi faktor kunci kesuksesan Bank DKI. Dengan strategi yang fokus pada digitalisasi dan efisiensi, Bank DKI siap menghadapi tantangan dan peluang di tahun-tahun mendatang.