Banten Luncurkan Program Sekolah Gratis Tahun Ajaran 2025/2026
Pemerintah Provinsi Banten meluncurkan program sekolah gratis di SMA, SMK, SKh, dan Madrasah Aliyah negeri dan swasta mulai tahun ajaran 2025/2026 untuk meningkatkan kualitas SDM.

Gubernur Banten, Andra Soni, mengumumkan dimulainya program sekolah gratis di Provinsi Banten pada tahun ajaran baru 2025/2026. Program ini akan mencakup siswa baru di sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah kejuruan hukum (SKh), dan Madrasah Aliyah (MA), baik negeri maupun swasta. Pengumuman ini disampaikan pada Jumat lalu di Serang, Banten, melalui pernyataan resmi pemerintah provinsi.
Inisiatif ini merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Banten yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut. Dengan memberikan akses pendidikan gratis, diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi masyarakat Banten untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik. Saat ini, sebanyak 1.200 sekolah di Banten telah siap untuk berpartisipasi dalam program ini.
Gubernur Soni menekankan pentingnya dukungan seluruh masyarakat Banten untuk keberhasilan program ini. Ia juga menambahkan bahwa saat ini pemerintah provinsi sedang menyusun beberapa peraturan terkait program sekolah gratis tersebut. "Saya meminta dukungan dari seluruh masyarakat Banten agar kita dapat berhasil mengimplementasikan program sekolah gratis di Banten," ujar Gubernur Soni.
Program Sekolah Gratis Banten: Langkah Menuju SDM Berkualitas
Program sekolah gratis di Banten menargetkan SMA, SMK, SKh, dan MA baik negeri maupun swasta. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan angka putus sekolah dapat ditekan dan kualitas SDM di Banten dapat meningkat secara signifikan.
Lebih dari 1.200 sekolah diproyeksikan akan ikut serta dalam program ini. Angka tersebut menunjukkan cakupan program yang cukup luas dan diharapkan dapat menjangkau sebagian besar siswa di Banten. Pemerintah Provinsi Banten juga terus berupaya untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program ini dengan menyusun berbagai regulasi yang dibutuhkan.
Program ini juga diharapkan dapat mengurangi beban biaya pendidikan bagi keluarga di Banten, khususnya bagi keluarga kurang mampu. Dengan demikian, lebih banyak anak muda Banten dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing masyarakat Banten di kancah nasional maupun internasional. Dengan SDM yang berkualitas, Banten dapat lebih siap menghadapi tantangan global dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Dukungan Masyarakat dan Kolaborasi Antar Pihak
Gubernur Soni juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung program sekolah gratis ini. Kesuksesan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk masyarakat, sekolah, dan pemerintah daerah.
Selain program sekolah gratis, Gubernur Soni juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam program-program lain yang akan dijalankan pemerintah provinsi untuk memajukan Banten. Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan Banten yang progresif, adil, dan bebas korupsi. "Mari kita berkolaborasi untuk Banten yang progresif, adil, dan bebas korupsi," tegasnya.
Kunjungan Gubernur Soni ke kantor-kantor pemerintahan di Banten, seperti Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Kantor Imigrasi, dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, juga dilakukan bertepatan dengan kegiatan bakti sosial Ramadan. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 200 paket Ramadan dibagikan kepada anak-anak yatim dan kurang mampu.
Program sekolah gratis ini merupakan langkah nyata Pemerintah Provinsi Banten dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia. Dengan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak, diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Banten.