Basarnas Bengkulu Temukan Satu Korban Meninggal Akibat Terseret Arus di Pulau Baai
Pencarian korban terseret arus di Pulau Baai, Bengkulu, membuahkan hasil setelah Basarnas menemukan satu korban meninggal dunia, Muhammad Nuh (16), sementara dua lainnya selamat.

Tragedi terseret arus laut kembali terjadi di perairan Lentera Merah, Pulau Baai, Bengkulu. Kejadian yang menimpa tiga remaja yang sedang memancing pada Sabtu malam, 19 April 2024, mengakibatkan satu korban meninggal dunia. Korban, Muhammad Nuh (16), ditemukan oleh tim gabungan Basarnas Bengkulu pada Senin, 21 April 2024, setelah pencarian intensif selama tiga hari. Penemuan jasad korban terjadi di koordinat 3°54'22.30'S 102°17'4.48'E.
Ketiga remaja yang merupakan saudara ini, terdiri dari Muhammad Nuh (16), Andika (12), dan Herdi (16), awalnya pergi memancing bersama pada pukul 19.00 WIB. Namun, sekitar pukul 21.00 WIB, Muhammad Nuh dan Herdi menghilang terseret arus. Andika, yang selamat, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar.
Proses pencarian yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, kepolisian, TNI, BPBD, KPP Bengkulu, Polairud Polda Bengkulu, ASDP Pulau Baai, Lanal Bengkulu, dan masyarakat setempat, akhirnya membuahkan hasil. Sebelumnya, pada Minggu dini hari (20/4) pukul 02.00 WIB, Muhammad Nuh ditemukan selamat dalam keadaan mengapung menggunakan jerigen minyak. Sayangnya, Herdi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan kini Muhammad Nuh juga ditemukan meninggal dunia setelah proses pencarian intensif selama tiga hari.
Pencarian Intensif Korban Terseret Arus di Pulau Baai
Kepala Basarnas Bengkulu, Muslikun Sodik, menyatakan bahwa korban Muhammad Nuh telah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka sesuai permintaan keluarga. Proses pencarian melibatkan berbagai peralatan, termasuk Rigid Bouyancy Boat (RBB), mobil D-max double cabin, peralatan air, komunikasi, medis, LCR, perahu karet, dan drone untuk pemantauan dari udara. Tim SAR melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian, mulai dari bibir pantai hingga ke tengah laut.
"Korban telah dievakuasi dan dibawa menuju rumah duka sesuai dengan permintaan keluarga korban," kata Kepala Basarnas Bengkulu Muslikun Sodik di Kota Bengkulu, Senin.
Proses pencarian yang dilakukan secara intensif ini menunjukkan komitmen dan kerja sama yang solid antar instansi dan masyarakat dalam menangani kejadian ini. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di laut.
Kronologi Kejadian dan Upaya Pencarian
Kejadian bermula saat ketiga korban, yang merupakan saudara, pergi memancing di perairan Lentera Merah Pulau Baai pada pukul 19.00 WIB. Namun, hingga pukul 21.00 WIB, Muhammad Nuh dan Herdi tidak kembali. Andika, yang berhasil selamat, segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar.
Pencarian segera dilakukan, dan pada Minggu dini hari, Muhammad Nuh ditemukan selamat. Namun, pencarian terhadap Herdi terus berlanjut hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Pencarian Muhammad Nuh yang juga ditemukan meninggal dunia dilakukan hingga hari ketiga dengan melibatkan berbagai unsur.
Tim SAR menggunakan berbagai peralatan dan metode pencarian, termasuk penyisiran menggunakan RBB, pemantauan udara dengan drone, dan bantuan dari berbagai instansi dan masyarakat. Kerja sama ini sangat penting dalam mempercepat proses pencarian dan penyelamatan.
Kesimpulan
Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat beraktivitas di laut. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu memprioritaskan keselamatan. Upaya pencarian dan penyelamatan yang dilakukan oleh Basarnas Bengkulu dan berbagai pihak terkait patut diapresiasi atas dedikasi dan kerja kerasnya.