Baznas RI Dorong Konsep Zakat Hijau untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan
Baznas RI mendorong pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui Zakat Hijau untuk mencegah munculnya kemiskinan baru akibat bencana lingkungan.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan inisiatif terbaru berupa Zakat Hijau, sebuah konsep yang mengintegrasikan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan dengan pendistribusian dana zakat. Inisiatif ini diluncurkan di Jakarta pada tanggal 12 Maret, sebagai respon terhadap berbagai permasalahan lingkungan yang mengancam kesejahteraan masyarakat. Baznas bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian bumi melalui program-program yang inovatif.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menjelaskan bahwa Zakat Hijau merupakan landasan operasional baru dalam pendistribusian dana zakat. Konsep ini menekankan urgensi penerapan zakat yang berfokus pada pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan mustahik (penerima zakat) dengan pendekatan keberlanjutan. Saidah mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan, terutama di bulan suci Ramadhan.
Menurut Saidah, zakat tidak hanya berfungsi sebagai instrumen sosial untuk pemberdayaan umat, tetapi juga sebagai alat untuk menjaga kelestarian bumi. Ia berharap masyarakat memahami bahwa zakat dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan mustahik dan sekaligus menjaga lingkungan hidup. Inisiatif ini muncul sebagai respons atas berbagai tantangan lingkungan seperti pencemaran mikroplastik, pemanasan global, krisis pangan, dan kesulitan akses air bersih, yang berpotensi menciptakan kemiskinan baru.
Mitigasi Bencana dan Pemberdayaan Masyarakat
Saidah Sakwan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak ekstrem dari permasalahan lingkungan yang dapat menciptakan mustahik baru. "Segala bentuk permasalahan lingkungan yang telah saya sebutkan tadi, akan membawa bencana untuk masyarakat, dan bencana tersebut akan menciptakan mustahik-mustahik baru. Dengan itu Baznas berupaya untuk menunda terjadinya bencana, dengan upaya pencegahan melalui kebijakan ekosistem hijau," ungkapnya. Untuk itu, Baznas telah menjalankan beberapa program yang mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan.
Salah satu program unggulan adalah pengelolaan lumbung pangan organik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dan sekaligus mengurangi dampak negatif pertanian terhadap lingkungan. Selain itu, Baznas juga fokus pada aspek mitigasi bencana dan kerusakan alam, serta melakukan pemberdayaan masyarakat agar mampu bertahan di tengah kesulitan. Program-program ini dirancang untuk memberikan solusi jangka panjang dan berkelanjutan.
Baznas menyadari pentingnya pendekatan holistik dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan kemiskinan. Dengan mengintegrasikan program-program pemberdayaan ekonomi dan pelestarian lingkungan, Baznas berharap dapat menciptakan dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan. Inisiatif ini sejalan dengan upaya global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dengan adanya berbagai program yang terintegrasi, Saidah berharap Zakat Hijau tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi kemiskinan, tetapi juga menjaga keberlanjutan bumi untuk generasi masa depan. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Baznas dalam menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan lingkungan.
Zakat Hijau: Solusi Berkelanjutan untuk Lingkungan dan Kemiskinan
Konsep Zakat Hijau menawarkan pendekatan inovatif dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan kemiskinan secara simultan. Dengan mengoptimalkan potensi zakat, Baznas berupaya untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. Program-program yang telah dijalankan menunjukkan komitmen Baznas dalam menciptakan solusi yang terintegrasi dan holistik.
Melalui program-program seperti pengelolaan lumbung pangan organik dan upaya mitigasi bencana, Baznas berupaya untuk memberdayakan masyarakat dan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi untuk keberlanjutan di masa depan. Zakat Hijau diharapkan dapat menjadi model bagi lembaga-lembaga lain dalam mengintegrasikan program sosial dan lingkungan.
Inisiatif ini menandai langkah penting dalam upaya menciptakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dengan menggabungkan potensi zakat dengan upaya pelestarian lingkungan, Baznas memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk turut serta dalam menjaga kelestarian bumi.
Baznas berharap Zakat Hijau dapat menjadi contoh bagi lembaga zakat lainnya dan juga menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, diharapkan Indonesia dapat mencapai pembangunan berkelanjutan yang seimbang antara ekonomi dan lingkungan.