BEI Incar 2 Juta Investor Baru, Sasar Ibu Rumah Tangga hingga Pelajar
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan penambahan 2 juta investor baru melalui 29 kantor perwakilannya, dengan fokus edukasi dan literasi keuangan untuk mencegah investasi bodong.

Bursa Efek Indonesia (BEI) memasang target ambisius: menambah 2 juta investor baru. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengumumkan target tersebut di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu lalu, dalam acara Hershare 2025. Target ini akan diwujudkan melalui 29 kantor perwakilan BEI yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Strategi utama yang dijalankan adalah gencarnya sosialisasi dan literasi keuangan, khususnya mengenai investasi di pasar modal yang legal dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut Jeffrey Hendrik, "Untuk mencapai target tersebut, maka digencarkan sosialisasi dan literasi keuangan, khususnya berinvestasi di pasar modal yang legal dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)." Langkah ini dinilai krusial untuk melindungi masyarakat dari investasi bodong yang menjanjikan keuntungan tidak wajar. BEI berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilih instrumen investasi.
Kemudahan akses berinvestasi menjadi poin penting yang diunggulkan BEI. Digitalisasi telah mempermudah masyarakat untuk masuk ke pasar modal. "Kini siapa saja itu bisa mengakses pasar modal secara mudah dan murah, jadi saat ini untuk membuka rekening saham itu sepertinya dengan uang Rp20 ribu atau Rp50 ribu sudah bisa, bukan monopoli orang yang punya uang miliaran saja," jelas Jeffrey.
BEI Bidik Segmen Baru: Perempuan dan Generasi Muda
BEI menyadari potensi besar investor baru dari kalangan perempuan, khususnya ibu rumah tangga, serta pelajar dan mahasiswa. Data BEI per 22 April 2025 menunjukkan total investor pasar modal mencapai 16.021.179, tetapi hanya sekitar 40 persen di antaranya perempuan. Padahal, jumlah penduduk perempuan di Indonesia lebih dominan dibandingkan laki-laki. Hal ini menunjukkan adanya celah pasar yang besar dan perlu digarap.
Dengan demikian, BEI akan fokus pada edukasi dan sosialisasi kepada segmen-segmen tersebut. Materi edukasi akan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing kelompok. BEI juga akan memberikan panduan bagaimana memilih portofolio investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing investor, mempertimbangkan usia, pendapatan, dan tujuan keuangan.
Program literasi keuangan yang komprehensif akan menjadi kunci keberhasilan strategi ini. BEI berencana untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi, mulai dari seminar, workshop, hingga pelatihan online. Kerja sama dengan berbagai pihak, seperti lembaga pendidikan dan komunitas perempuan, juga akan dilakukan untuk memperluas jangkauan program.
Selain itu, BEI juga akan memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan akses informasi dan edukasi kepada calon investor. Platform online dan media sosial akan digunakan secara optimal untuk menjangkau target audiens yang lebih luas.
Strategi Jangka Panjang BEI untuk Pertumbuhan Pasar Modal
Target 2 juta investor baru merupakan bagian dari strategi jangka panjang BEI untuk mengembangkan pasar modal Indonesia. Dengan semakin banyaknya investor, diharapkan pasar modal Indonesia akan semakin dinamis dan likuid. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
BEI juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur pasar modal. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berinvestasi yang aman, nyaman, dan menguntungkan bagi seluruh investor.
Keberhasilan BEI dalam mencapai target ini akan bergantung pada efektifitas program literasi dan edukasi keuangan yang dijalankan. BEI perlu memastikan bahwa pesan-pesan edukasi dapat tersampaikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. Selain itu, BEI juga perlu memastikan bahwa program-program tersebut dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau pendidikan.
Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, BEI optimis dapat mencapai target 2 juta investor baru dan mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia yang lebih berkelanjutan.