Investor Pasar Modal Sulut Tembus 158.748 SID di 2024
Jumlah investor pasar modal di Sulawesi Utara (Sulut) telah mencapai 158.748 Single Investor Identification (SID) pada tahun 2024, dengan target peningkatan lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
![Investor Pasar Modal Sulut Tembus 158.748 SID di 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/140444.995-investor-pasar-modal-sulut-tembus-158748-sid-di-2024-1.jpeg)
Manado, 12 Februari 2025 - Pertumbuhan pasar modal di Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan tren positif. Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulut, Mario Iroth, baru-baru ini mengumumkan jumlah investor pasar modal di wilayah tersebut telah mencapai angka yang signifikan, yaitu 158.748 Single Investor Identification (SID) hingga Desember 2024. Angka ini menandakan peningkatan partisipasi masyarakat Sulut dalam investasi pasar modal.
Target Pertumbuhan dan Peran Pasar Modal
Pencapaian ini bukan akhir dari perjalanan. Mario Iroth menyatakan bahwa BEI menargetkan peningkatan jumlah investor di Sulut secara berkelanjutan. Menurutnya, pasar modal memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, potensi ini hanya dapat terealisasi jika semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, regulator, korporasi, dan investor, bekerja sama untuk menciptakan pasar modal yang lebih inklusif, transparan, dan kompetitif di kancah global.
BEI menyadari pentingnya edukasi dan inklusi keuangan dalam mencapai target tersebut. Sejalan dengan strategi kantor pusat, BEI Sulut berkomitmen untuk memperluas jangkauan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat. Upaya ini mencakup kolaborasi strategis dengan berbagai pihak dan pengembangan program edukasi yang inovatif dan menarik. Tujuannya adalah agar lebih banyak masyarakat Sulut dapat berinvestasi dengan bijak dan berkelanjutan.
Fokus pada Literasi dan Inklusi Keuangan
Salah satu fokus utama BEI adalah meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia, termasuk Sulut. BEI juga gencar mendorong generasi muda untuk berpartisipasi aktif di pasar modal. Partisipasi generasi muda sangat penting untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan pasar modal di masa depan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui jalur investasi yang aman dan terkendali.
Lebih lanjut, Mario Iroth menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berkolaborasi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Kerja sama ini sangat penting untuk menciptakan ekosistem pasar modal yang sehat dan berkelanjutan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga terkait, sangat krusial untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Prospek Pasar Modal Indonesia
Dengan pencapaian positif di tahun 2024 dan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, BEI optimis pasar modal Indonesia akan terus menjadi pilar penting bagi perekonomian nasional. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan partisipasi masyarakatnya dalam pasar modal. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Data yang dirilis menunjukkan bahwa jumlah SID saham di Sulut mencapai 57.875 SID. Meskipun angka ini masih sebagian kecil dari total SID, potensi pertumbuhannya masih sangat besar. BEI akan terus berupaya untuk meningkatkan angka tersebut melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif.
Ke depannya, BEI akan terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan pemahaman masyarakat terhadap pasar modal. Dengan demikian, semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat dari investasi di pasar modal dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. BEI juga akan terus memantau perkembangan pasar modal di Sulut dan melakukan penyesuaian strategi sesuai dengan kebutuhan.
Kesimpulan
Pertumbuhan investor pasar modal di Sulut mencapai 158.748 SID pada tahun 2024 merupakan pencapaian yang signifikan. BEI berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pasar modal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target tersebut.