Bengkayang Dukung Kampung Iklim: Upaya Hadapi Perubahan Iklim dan Tingkatkan Kesejahteraan
Pemerintah Kabupaten Bengkayang berkomitmen mendukung program Kampung Iklim untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada 21 Maret 2024, menunjukkan komitmennya dalam menghadapi perubahan iklim global. Pemerintah Kabupaten Bengkayang secara aktif mendukung program Kampung Iklim (Proklim) sebagai upaya untuk menurunkan emisi nasional dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Inisiatif ini melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah daerah, dalam aksi nyata adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Bengkayang, Dodorikus, menjelaskan bahwa Proklim merupakan program nasional di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup. Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Dukungan pemerintah daerah sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Peraturan Bupati Bengkayang Nomor 80 Tahun 2024 tentang Program Kampung Iklim menjadi landasan hukum bagi pelaksanaan Proklim di daerah tersebut. Peraturan ini memberikan pedoman bagi masyarakat di tingkat komunitas, desa, atau RW untuk mendapatkan pengakuan atas upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah mereka lakukan. Hal ini diharapkan dapat mendorong kemandirian masyarakat dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan lokal.
Peraturan Bupati dan Upaya Adaptasi-Mitigasi
Peraturan Bupati Nomor 80 Tahun 2024 tersebut bertujuan untuk memberikan panduan yang jelas bagi masyarakat dalam menjalankan program Kampung Iklim. Aturan ini juga memberikan pengakuan atas usaha-usaha yang telah dilakukan masyarakat dalam beradaptasi dan mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan adanya pengakuan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat lokal sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah.
Lebih lanjut, Dodorikus menekankan pentingnya upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Perubahan iklim, yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, menimbulkan ancaman nyata terhadap kelangsungan hidup manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang berkelanjutan, adil secara ekologis, dan melestarikan kearifan lokal.
Program Kampung Iklim ini sejalan dengan upaya penanganan perubahan iklim secara global. Program ini juga mendukung gerakan ketahanan pangan dan energi, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Semua upaya ini bertujuan untuk mencapai target penurunan emisi nasional yang telah ditetapkan.
Dampak Perubahan Iklim dan Perlunya Aksi
Dodorikus menjelaskan bahwa perubahan iklim telah menimbulkan dampak yang nyata, seperti perubahan pola curah hujan, suhu, kelembapan, angin, dan tutupan awan. "Kita dapat melihat perubahan iklim dengan adanya perubahan pola, intensitas atau pergeseran parameter utama iklim seperti curah hujan, suhu, kelembapan, angin, tutupan awan dan penguapan," ujarnya. Dampak ini mengancam ekosistem dan kehidupan manusia di seluruh dunia.
Perubahan iklim berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan manusia, keamanan pangan, dan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, adaptasi dan mitigasi sangat penting untuk mengurangi risiko bencana dan kerugian yang lebih besar di masa mendatang. Program Kampung Iklim diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Dengan adanya dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bengkayang, program Kampung Iklim diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di daerah tersebut. Selain itu, program ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup.
Melalui program ini, diharapkan Bengkayang dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menghadapi perubahan iklim dan membangun masyarakat yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Komitmen pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada penurunan emisi, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pendukung. Dengan demikian, program Kampung Iklim di Bengkayang menjadi contoh nyata bagaimana upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dapat diintegrasikan dengan pembangunan berkelanjutan.