TNI dan Warga Berau Sukses Mitigasi Iklim lewat Penanaman Mangrove
TNI AD bersama warga Berau, Kalimantan Timur melakukan penanaman mangrove di Pantai Kampung Buyung-Buyung untuk mitigasi perubahan iklim dan menjaga ekosistem pesisir.
![TNI dan Warga Berau Sukses Mitigasi Iklim lewat Penanaman Mangrove](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000121.182-tni-dan-warga-berau-sukses-mitigasi-iklim-lewat-penanaman-mangrove-1.jpg)
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bersama masyarakat Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menunjukkan komitmen nyata dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Sabtu lalu, mereka melakukan penanaman mangrove di Pantai Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar. Aksi ini bukan sekadar penanaman pohon, melainkan langkah strategis untuk mengurangi dampak pemanasan global dan menjaga kelestarian lingkungan pesisir.
Kerusakan Ekosistem dan Peran Mangrove
Kawasan Pantai Kampung Buyung-Buyung mengalami kerusakan ekosistem yang signifikan. Penanaman mangrove dipilih sebagai solusi karena tumbuhan ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Mangrove tidak hanya mencegah abrasi pantai dan mengurangi laju angin laut, tetapi juga berperan sebagai penyerap karbon dioksida, mengurangi efek rumah kaca, serta menyediakan habitat bagi berbagai biota laut seperti ikan, udang, dan kepiting. Hal ini memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Babinsa: Garda Terdepan Aksi Cinta Bumi
Lettu Inf Budi Santoso, Komandan Koramil 09/Biatan Kodim 0902/Berau, menekankan pentingnya peran Babinsa (Bintara Pembina Desa) dalam menggerakkan masyarakat untuk peduli lingkungan. Mereka tidak hanya mencontohkan aksi penanaman mangrove, tetapi juga aktif mengkampanyekan pelestarian ekosistem mangrove dan mencegah perusakannya. Aksi nyata ini terlihat dalam kegiatan penanaman mangrove yang dipimpin oleh Sersan Mayor Purnomo bersama warga Kampung Buyung-Buyung.
Mitigasi Perubahan Iklim: Sebuah Komitmen Nasional
Indonesia memiliki target ambisius dalam mengurangi emisi karbon. Pemerintah menargetkan pengurangan emisi sebesar 198 juta ton carbon dioxide equivalent (CO2e) pada 2025 dan mencapai 314 juta ton pada 2030. Penanaman mangrove merupakan salah satu kontribusi nyata dalam mencapai target tersebut. Mangrove, dengan sistem perakaran yang kuat dan luas, mampu menyerap dan menyimpan karbon dioksida dalam jumlah signifikan.
Manfaat Berlapis dari Penanaman Mangrove
Manfaat penanaman mangrove sangat luas. Selain melindungi pantai dari abrasi dan mitigasi perubahan iklim, kegiatan ini juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Warga dapat memanen kepiting dan hasil perikanan lainnya dari ekosistem mangrove yang terjaga. Lebih jauh, aksi ini turut menjaga kelestarian ekosistem dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang, baik dari segi ekonomi, sosial, lingkungan, kesehatan, maupun pengetahuan.
Pohon Kecil, Dampak Besar
Meskipun terlihat kecil, pohon mangrove memiliki dampak besar jika ditanam dalam jumlah banyak dan luas. Mereka mampu menciptakan lingkungan yang sejuk dan memberikan manfaat berkelanjutan. Inisiatif TNI AD dan warga Berau ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan: Kolaborasi untuk Masa Depan
Penanaman mangrove di Berau merupakan bukti nyata komitmen TNI AD dan masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Kerja sama ini tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan warisan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi daerah lain untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.