Polresta Bengkulu Tanam 6.000 Bibit Mangrove: Upaya Lestarikan Lingkungan dan Cegah Abrasi
Polresta Bengkulu bersama komunitas pecinta alam menanam 6.000 bibit mangrove di Pelabuhan Pulai Baai untuk mencegah abrasi, menjaga ekosistem, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Polresta Bengkulu, berkolaborasi dengan komunitas pecinta alam, telah melakukan penanaman 6.000 bibit pohon mangrove di kawasan Pelabuhan Pulai Baai, Kota Bengkulu, tepatnya di belakang Pertamina Bengkulu pada Sabtu, 22 Maret 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah abrasi pantai, melestarikan lingkungan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Penanaman mangrove dipimpin langsung oleh Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, dan melibatkan komunitas pecinta alam yang berpengalaman dalam perawatan mangrove.
Keputusan untuk melibatkan komunitas pecinta alam didasarkan pada pengalaman dan keahlian mereka dalam merawat bibit mangrove. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan angka keberhasilan pertumbuhan bibit mangrove yang ditanam. Targetnya, 5.000 bibit dari total 6.000 bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan di wilayah tersebut. Kapolresta Bengkulu menekankan pentingnya kerja sama dengan komunitas dalam menjaga kelangsungan hidup bibit mangrove yang telah ditanam.
"Tujuan kegiatan ini untuk penghijauan, karena pohon mangrove ini salah satu penghasil oksigen terbaik untuk bumi. Memang jumlah yang ditanam baru sekitar 6.000 bibit, untuk itu kita ajak kerja sama komunitas pecinta alam yang punya pengalaman agar bibit yang ditanam bisa tumbuh," ujar Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno.
Manfaat Penanaman Mangrove untuk Kota Bengkulu
Penanaman mangrove memberikan berbagai manfaat bagi Kota Bengkulu. Selain meningkatkan produksi oksigen dan penghijauan, mangrove juga berperan sebagai penangkal abrasi dari gelombang laut. Kawasan pesisir pantai yang ditumbuhi mangrove akan lebih terlindungi dari dampak abrasi dan gelombang tinggi. Lebih lanjut, keberadaan mangrove juga berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat melalui hasil laut dan sektor pariwisata.
Wakil Wali Kota Bengkulu, Ronny PL Tobing, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia melihat potensi besar dari pengembangan kawasan pesisir pantai yang ditumbuhi mangrove, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Wilayah dengan hutan mangrove yang luas, menurutnya, mampu menghasilkan perekonomian yang baik bagi masyarakat melalui hasil laut dan pariwisata.
"Pohon mangrove bermanfaat bagi masyarakat sekitar, pemerintah kota Bengkulu akan mendukung komunitas pecinta alam, terutama dalam hal penanaman mangrove," terang Wakil Wali Kota Bengkulu.
Pemantauan dan Perawatan Bibit Mangrove
Untuk memastikan keberhasilan penanaman, komunitas pecinta alam telah membentuk tim khusus yang bertugas memantau perkembangan bibit mangrove selama enam bulan ke depan. Pemantauan dilakukan setiap dua minggu sekali untuk memastikan pertumbuhan bibit dan mengganti bibit yang rusak atau mati. Upaya ini dilakukan agar bibit mangrove dapat tumbuh optimal meskipun terpapar pasang surut air laut dan terhindar dari gangguan hewan seperti kerbau. Lokasi penanaman juga telah diberi pagar bambu sebagai perlindungan tambahan.
Langkah-langkah perawatan yang dilakukan meliputi penggantian bibit yang rusak, perlindungan dari gangguan hewan, dan perlindungan dari pasang surut air laut. Dengan perawatan intensif ini, diharapkan bibit mangrove dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat Kota Bengkulu.
Kegiatan penanaman mangrove ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan. Semoga langkah ini dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa demi menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.