Bengkayang Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Lewat Program STBM
Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dengan fokus utama pada penghapusan kebiasaan buang air besar sembarangan.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, gencar meningkatkan kualitas hidup warganya melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program ini, yang dicanangkan oleh Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana setempat, bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta menekan angka penyakit berbasis lingkungan. Salah satu pilar utamanya adalah ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan.
Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, dalam keterangannya pada Kamis, 1 Mei 2024, menyampaikan bahwa hingga saat ini telah ada 44 desa (35,48 persen) di Kabupaten Bengkayang yang telah berhasil mencapai status ODF. "Kemarin kita juga baru deklarasi ODF di Desa Bana, Kecamatan Teriak," ujarnya. Namun, masih ada 80 desa lagi yang perlu mendapat perhatian serius untuk mencapai target 100 persen desa ODF dari total 122 desa dan dua kelurahan di Bengkayang.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari peran serta masyarakat. Bupati Darwis mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengkampanyekan gerakan hidup bersih dan sehat, serta mempertahankan status ODF yang telah diraih. Beliau juga memberikan imbauan kepada desa-desa yang belum mencapai status ODF untuk termotivasi dan segera menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Deklarasi ODF dan Verifikasi Masyarakat
Sebelum sebuah desa dinyatakan ODF, proses verifikasi dilakukan oleh puskesmas setempat bersama masyarakat. Verifikasi ini bertujuan untuk memantau langsung perubahan perilaku masyarakat terkait kebiasaan buang air besar. Pemeriksaan ini memastikan bahwa masyarakat telah benar-benar meninggalkan kebiasaan buang air besar sembarangan dan menerapkan sanitasi yang baik.
Menurut Bupati Darwis, sanitasi lingkungan yang buruk sangat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit berbasis lingkungan. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan yang sehat menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Penerapan hidup bersih dan sehat merupakan kunci utama untuk mencapai hal tersebut.
STBM di Kabupaten Bengkayang menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Program ini memiliki indikator outcome dan output yang terukur. Indikator outcome STBM, antara lain, penurunan kejadian penyakit diare kronis, pencegahan stunting, dan penurunan angka penyakit berbasis lingkungan lainnya.
Peran Serta Semua Pihak
Bupati Darwis menekankan bahwa keberhasilan program STBM tidak hanya bergantung pada pemerintah daerah. "Pemerintah daerah tidak mampu sendiri dalam mewujudkan desa ODF," tegasnya. Beliau menambahkan bahwa setiap pemangku kepentingan memiliki peran penting dalam mewujudkan ODF di Kabupaten Bengkayang. Kerja sama dan kolaborasi antar berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Program STBM di Bengkayang merupakan contoh nyata bagaimana upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat dapat dilakukan melalui pendekatan berbasis masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dan menerapkan metode pemicuan perilaku, program ini berhasil mendorong perubahan perilaku dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Ke depannya, Pemerintah Kabupaten Bengkayang akan terus berkomitmen untuk mendukung dan mengembangkan program STBM. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Bengkayang dapat menikmati hidup yang sehat dan berkualitas.